[caption caption="Danau Kakaban Dari Balik Pepohonan (foto dokpri)"][/caption]Waktu seperti berhenti di Pulau Kakaban. Alamnya yang memukau membuat siapapun yang berkunjung kemari tak hendak beranjak. Berlama-lama memandangi alam, merasakan heningnya dan mensyukuri kendahan ciptaan Tuhan adalah sebuah anugerah yang tak terkira.
Siang itu Pulau Kakaban belum terlalu ramai. Rombongan para Riser Datsun yang berjumlah belasan orang ini langsung membuat suasana pulau Kakaban yang semula sepi menjadi lebih ceria dan berwarna. Celotehan para riser yang mengagumi pemandangan pulau ini makin membuat saya penasaran ingin melangkah lebih jauh, menjelajahi pulau cantik ini.
Kerimbunan pepohonan yang terlihat dari dermaga memancing kami bergegas. Sejumlah anak tangga kayu sudah menanti. Semula saya menduga hanya sekali kami mendaki belasan anak tangga untuk mencapai ke danau Kakaban. Nyatanya tangga di dermaga terhubung dengan jalanan dari kayu di tengah hutan kecil. Pepohonan besar yang membuat teduh namanya banyak yang baru saya temui hari itu.
[caption caption="Danau Unik dan Hanya 2 di Dunia (foto dokpri)"]
[/caption]Jalan yang berkelok dan mendaki membuat sedikit ngos-ngosan juga. Stamina yang sudah menurun sejak digeber petualangan 4 hari lamanya langsung kembali menyala begitu mengintip hamparan biru kehijauan dari danau Kakaban. Langkah pun makin bergegas.
Dan... hamparan danau Kakaban dengan airnya yang berwarna biru menjadi pemandangan surga, yang menggantikan energi yang hilang selama ini.
Danau Kakaban yang berada di tengah pulau merupakan danau air asin. Memiliki luas sekitar 390 hektar, danau ini merupakan air laut yang tertampung akibat atol yang terangkat selama jutaan tahun.
Sama dengan danaunya, pulau Kakaban sendiri yang memiliki luas 5 kilometer persegi berasal dari atol yang terangkat dalam proses jutaan tahun. Jika dilihat dari ketinggian, danau Kakaban terlihat laksana kolam kecil diantara lautan yang mengelilinginya.
Satu hal yang membedakan danau di pulau Kakaban dengan danau lainnya adalah keberadaan spesies ubur-uburnya. Ada 4 spesies ubur-ubur yang hidup di danau ini. Keempa spesies ubur-ubur di Kakaban yaitu Mastigias Papua, Aurelia Aurita, Cassiopeia Ornata, dan Tripedalia cystophora.
Uniknya, jenis ubur-ubur yang berkembang biak di sini semuanya jinak dan tidak menyengat.
Pengunjung bisa bebas berinteraksi dengan hewan laut nan lucu ini. Sembari berenang dan snorkeling pengunjung bisa merasakan sensasi memegang hewan yang bentuknya lunak dan kenyal. Namun, meski bebas bersentuhan dengan ubur-ubur, jangan harap anda bebas memperlakukan ubur-ubur itu laksana mainan. Ada aturan tidak tertulis bahwa pengunjung hanya bisa menyentuh, memegang di air. Jika anda nekat mengangkatnya keluar air petugas akan mendatangi dan menegur.
Untuk mencapai pulau Kakaban sangat mudah. Dari pulau Derawan pengunjung bisa ke pulau ini menggunakan boat atau perahu bermesin. Butuh waktu sekitar 1 jam kemari. Sementara jika memulai perjalanan dari dermaga Tanjung Redep di Berau butuh sekitar 3 jam perjalanan. Dengan ombak yang aduhai di perjalanan, namun terbayar jika sudah sampai di Kakaban. Saran saya, luangkan waktu untuk mengisi perut sejenak agar perut anda tidak kemasukan angin laut selama perjalanan.