Lihat ke Halaman Asli

Syaifuddin Sayuti

TERVERIFIKASI

blogger, Kelas Blogger, traveller, dosen.

Serial Halfworlds dan Joko Anwar

Diperbarui: 30 November 2015   12:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Serial Halfworlds Karya Joko Anwar (sumber HBOAsia.com)"][/caption]

Channel TV HBO Asia Minggu malam (29/11) akhirnya menayangkan premier tv-seri "Halfworlds" karya sineas Indonesia Joko Anwar. Saya tahu serial ini sejak pertengahan tahun ini dan harap-harap cemas takut terlewat di tv. Dan benar saya sempat terlewat, baru bisa menyaksikan tidak langsung di tv.

Ini adalah karya paling gres dari Sutradara yang baru saja menggaet Piala Citra di ajang Festival Film Indonesia 2015. Untuk jalan cerita lebih baik ikuti tiap episodenya di HBO. Intinya, ini cerita yang tak biasa untuk kelas HBO. Joko mengangkat hal yang sangat Indonesia yang dijadikan inti serial ini. Makanya jangan kaget jika menemui kosakata khas Indonesia seperti dedemit, tuyul, palasik hingga kuntilanak.

Halfworlds sendiri adalah Serial Trailer dan bukan horor. Meski Joko Anwar menyatakan bakal banyak 'tokoh' hantu dalam kasanah Indonesia yang muncul di serial ini, namun jangan berharap bakal menemukan kisah seperti film horror bioskop kita yang penuh adegan seram hantu-hantuan. Ini adalah filmnya Joko Anwar dengan gaya penceritaan yang sangat berbeda dari film horror ala bioskop.

Sireal ini mengambil setting sisi lain ibukota Jakarta yang pengap, padat, dan kumuh. Jakarta dalam kacamata JokAn (kependekan nama Joko Anwar) di serial ini adalah kota yang kotor, penuh tipu muslihat, persaingan antar genk. Hidup tak selamanya senyaman mereka yang keluar masuk mal yang dingin dan mewah.

Hidup di Jakarta ala Halfworlds adalah sebuah persaingan tajam, di mana antar pelakunya kerap memilih jalan pintas, senggol bacok. Lu nyenggol gw bacok. Maka sejak di awal serial ini jangan kaget jika menemukan muncratan darah di sana sini. Termasuk juga tusukan atau bacokan, yang lagi-lagi diakhiri dengan darah, darah dan darah.

Ya, ini memang bukan serial bagi semua umur. Banyak adegan tak pantas dilihat anak-anak, karenanya waktu penayangannya dipilih jam 21.00 WIB. Episode ini juga diulang penayangannya di pukul 23.20. Jadi sangat disarankan tidak mengajak nonton anak-anak, apapun alasannya.

Dwibahasa dan Bintang Tenar

Yang menarik dari Halfworlds ini adalah cara bertuturnya. Dari angle kamera, dramaturgi maupun adegan demi adegan benar-benar keluar dari pakem film Indonesia. Ini serial Indonesia dengan citarasa global. Ya seperti makan pecel tapi dikasih keju. Hehehe...

Para pemeran menggunakan dua bahasa sebagai dasar percakapan diantara mereka. Ini seperti melihat film Singapura atau Malaysia, di mana percakapan dengan bahasa Inggris memang mewarnai cara berbahasa mereka. Kalau saja lokasi tak dijelaskan di Jakarta mungkin penonton akan mengira ini adalah setting kawasan ghetto di Singapura.

[caption caption="Bintang Tenar Dibalik Halfworlds (sumber: HBOAsia.com)"]

[/caption]
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline