Lihat ke Halaman Asli

Syaifuddin Sayuti

TERVERIFIKASI

blogger, Kelas Blogger, traveller, dosen.

Djuli Elfano Tewas Ditembak di Depan Rumah Sendiri!

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1331991962515516221

Kawasan Jabodetabek makin tak aman! Seorang kawan, produser berita di TVRI, Djuli Elfano, Sabtu siang (17/3) tewas ditembak pelaku curanmor (pencurian kendaraan bermotor) di depan rumahnya sendiri, di Vila Bintaro Indah, Tangerang Selatan. Menurut keterangan pihak keluarga, korban sempat mempertahankan sepeda motornya yang hendak dibawa kabur penjahat. Namun nahas, sebuah tembakan senjata api melumpuhkan Djuli hingga tewas. Saya perlu garis bawahi, peristiwa sadis ini berlangsung di depan rumah korban sendiri, pelaku pencurian beraksi menggunakan senjata api (pistol), dan peristiwa terjadi di siang hari bolong! Lokasi kejadian sendiri satu komplek perumahan dengan kediaman Pepih Nugraha, jurnalis Kompas yang juga mantan admin Kompasiana. Sore tadi saya BBM-an dengan Pepih menanyakan kejadian ini. Pepih mengaku datang ke TKP sepuluh menit setelah kejadian. Menurut Pepih, kawasan boulevard Vila Bintaro Indah memang dikenal kerap menjadi sasaran kejahatan. Karena letaknya yang berbatasan dengan jalan besar, kawasan ini memang rawan. Tindak kriminal kerap menimpa warga yang tinggal di sekitar boulevard. Bahkan penembakan seperti dialami almarhum Djuli bukan sekali ini terjadi. Ya, peristiwa yang menimpa Djuli ini menunjukkan bahwa pelaku tindak kejahatan makin nekat. Mereka beraksi bukan hanya di malam hari saat suasana sepi, namun juga di saat warga beraktivitas di rumah. Peristiwa ini juga menunjukkan senjata api kini makin mudah beredar, dan digunakan bukan hanya oleh aparat hukum seperti polisi atau tentara saja. Ini memilukan. Mengapa ini terjadi? Dimana aparat keamanan? Rasa aman kian hari makin mahal saja. Apakah kita semua harus mempersenjatai diri agar tak menjadi korban kejahatan berikutnya? Saya rasa bukan itu solusinya. Polisi sebagai aparat keamanan mesti menjawabnya dengan kerja, kerja dan kerja (pinjam mottonya PLN). Sudahi politisasi polisi, biarkan polisi bekerja sesuai perannya mengembalikan rasa aman di masyarakat yang kian menghilang. Meski tragis cara kematiannya, kepergian Djuli Elfano harus kita iklaskan. Tapi juga harus jadi catatan bagi polisi : masih banyak pe-er mengenai keamanan masyarakat yang belum selesai. Selamat jalan Djuli Elfano...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline