Lihat ke Halaman Asli

konflik dalam pendidikan Islam

Diperbarui: 11 Desember 2024   12:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan Islam memegang peranan penting dalam membentuk individu dan masyarakat yang berkarakter Islami. Namun, dalam pelaksanaannya, pendidikan Islam sering menghadapi berbagai tantangan, salah satunya adalah konflik. Konflik ini dapat muncul akibat perbedaan pandangan, kebijakan, atau nilai-nilai yang dipegang oleh berbagai pihak yang terlibat dalam pendidikan, baik pada tingkat individu, institusi, maupun masyarakat. Konflik semacam ini tidak hanya terjadi di lembaga pendidikan formal seperti sekolah atau madrasah, tetapi juga di ranah pendidikan nonformal, seperti pesantren dan komunitas masyarakat.  

Pengertian konflik

Dalam bahasa Yunani, istilah konflik berasal dari kata confligere atau 

conflictum, yang bermakna saling berbenturan atau mengejutkan satu sama lain. 

Dalam bahasa Inggris, conflict merujuk pada ketidaksepakatan, perbedaan 

pendapat yang serius, atau pertentangan antara harapan, keinginan, maupun argumen.

Secara etimologis, konflik dapat dimaknai sebagai perselisihan, perbedaan pandangan, atau ketidaksepakatan antara dua pihak atau lebih, yang dapat memicu pertengkaran atau pertentangan. Sedangkan secara terminologi , konflik merujuk pada bentuk interaksi manusia yang mengandung sifat 

berlawanan, yang tampak dalam perbedaan pendapat atau perilaku sehari-hari. 

Manusia pada dasarnya selalu terlibat dalam konflik, karena menurut 

al-Qur'an, manusia memiliki potensi besar untuk terjadinya konflik. Hal ini 

dijelaskan dalam Surat Al-Kahfi ayat 54.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline