Lihat ke Halaman Asli

Limbah PT PAL Mencemari Sebagian Sungai Barumun

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pabrik Kelapa Sawit ( PKS ) Huta Lombang Kec. Lubuk Barumun Kab. Padang Lawas yang tidak memikirkan nasib Rakyat yang tinggal di sekitar Air yang sudah tercemari limbah PT. P. A. L. Sejak jaman dahulu Sungai Parsombaan cantik dan airnya yang begitu jernih kini tinggal kenangan. dimana air yang dulu jernih sekarang sudah menjadi hitam di akibatkan pembuangan limbah PT. P.A. L. Begitu juga Sungai Barumun yang jernig sekarang sudah menjadi kehitam-hitaman, dimana air Parsombaan mengalir muaranya ke Sungai Barumun dan sebagian Sungai Barumun sudah tercemari limbah, mulai dari muara air Parsombaan sampai ke Aek Nabara, Sungai Barumun sudah berubah warnanya menjadi hitam.

Masyarakat yang sebagian menggantungkan hidupnya dari Sungai Barumun sudah resah di akibatkan warna yang sudah berubah menjadi hitam. Adapun Desa yang Masyarakatnya sebagian menggantungkan hidup ke Sungai Barumun yaitu : Desa Parsombaan, Pangaran Mompang, Sihiuk, Tobing Tinggi, Sipagabu, Parantonga, Tanjung, Paran Julu, Hadungdung, Aek Nabara dan lain-lain sampai puluhan desa.

Menurut nara sumber kami dan pantauan wartawan andalas di lapangan dimana PT.P.A.L membuang limbah ke perkebunan kelapa sawit di sekitar PKS. dimana Perkebunan yang berada di sekitar PKS mengalirkan air ke air Parsombaan. dan ada juga dugaan waktu hujan turun disitulah PKS membuang limbah lewat sungai, karena menurut cerita masyarakat paling parah sungai barumun warnanya hitam dan berminyak diwaktu turun hujan lebat.

Kami dari Andalas akan terus memantau perkembangan pencemaran sungai barumun sampai tuntas.

Sumber : gurdiman sakti anggota Gib Palas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline