Banyak dari kita mungkin sering mendengar mengenai sistem ekonomi kapitalis di percakapan sehari hari. Namun, apa itu sistem ekonomi kapitalis sendiri? Buku "The Wealth of Nation" karangan Adam Smith sudah cukup untuk menjelaskan sistem ekonomi kapitalis, secara singkat sistem ekonomi kapitalis adalah sistem ekonomi di mana tidak adanya intervensi pemerintah dalam kegiatan ekonomi. Dengan tidak adanya intervensi pemerintah dalam kegiatan ekonomi maka sistem pasar bebas akan tercipta. Sistem pasar bebas ini membuat harga barang di pasar berubah sesuai dengan aktivitas jual beli di pasar (invisible hand) dan pihak individu maupun swasta akan dapat dengan bebas memiliki alat produksi secara pribadi.
Sisi Positif Sistem Ekonomi Kapitalis
Sistem ekonomi kapitalis ini tentunya memiliki berbagai macam sisi positif. Salah satunya adalah percepatan pertumbuhan ekonomi yang terjadi karena motivasi yang timbul di dalam masyarakat untuk terus berinovasi dan mengembangkan bisnis mereka. Percepatan ekonomi tersebut bisa terjadi di dalam sistem ekonomi kapitalis, tapi tidak bisa terjadi di dalam sistem ekonomi sosialis. Di dalam sistem ekonomi sosialis, segala kegiatan ekonomi dan alat produksi dipegang penuh oleh pemerintah. Hal yang ingin dicapai oleh sistem ekonomi sosialis adalah kesetaraan dan hilangnya kasta sosial di dalam masyarakat, sehingga semua orang akan memiliki kondisi ekonomi yang sama. Hal tersebut mungkin sekilas terdengar sangatlah bagus, namun jika kita pikirkan kembali, hal tersebut malah merusak motivasi orang orang untuk berinovasi, berusaha, dan mengembangkan bisnis mereka karena mau seberapa besarpun usaha mereka, pada akhirnya kondisi ekonomi mereka akan sama dan sudah diatur pemerintah. Hal tersebut menyebabkan turunya percepatan pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara dikarenakan tidak adanya orang yang mau berusaha dan berbisnis. Dengan begitu maka bisa dikatakan bahwa sistem ekonomi kapitalis memiliki dampak positif dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Kritik Sistem Ekonomi Kapitalis
Namun sistem ekonomi kapitalis tidak sepenuhnya baik. Dalam rangka upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan cepat, maka ada banyak hal yang harus dikorbankan ketika suatu negara menjalankan sistem ekonomi kapitalis. Kesenjangan ekonomi yang sangat besar dan eksploitasi tenaga kerja adalah hal yang akan terjadi ketika sistem ekonomi kapitalis dijalankan. Ketika alat produksi dimiliki oleh individu maka dia memiliki kekuasaan dalam menguasai bisnis dalam industri tersebut, hal tersebut tentunya akan menciptakan iklim bisnis monopoli dan tidak sehat. Ketika iklim bisnis monopoli sudah tercipta maka akan sangat sulit bagi pesaing untuk masuk ke dalam industri bisnis tersebut. Ketika semua alat produksi dan distribusi sudah dimiliki oleh satu individu dan ketika ada orang lain yang ingin membuka bisnis di industri yang sama, bayangkan saja betapa sulitnya orang tersebut dalam mencari stok alat produksi dan distribusi dikarenakan alat produksi dan distribusi tersebut sudah dimiliki oleh 1 individu dan tentunya individu tersebut tidak ingin menjual ataupun menyewakan alat produksi dan distribusi mereka karena takut adanya persaingan bisnis. Ekosistem bisnis monopoli bukanlah ekosistem bisnis yang baik karena dengan adanya ekosistem bisnis seperti ini maka kesenjangan ekonomi akan semakin besar dan hanya dimiliki oleh 1 individu saja. Selain itu, tanpa adanya persaingan dalam bisnis maka bisnis akan cenderung tidak berinovasi dikarenakan tidak adanya urgensi dan ancaman kehilangan profitabilitas yang diakibatkan karena pesaing.
Selain terciptanya ekosistem bisnis monopoli yang tidak sehat, sistem ekonomi kapitalis juga berpotensi menurunkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, khususnya kaum buruh. Bayangkan saja dunia di mana nilai dari jasa kaum buruh dan pekerja selalu berubah sesuai hukum pasar bebas dan invisible hand, ketika lebih banyak manusia yang lahir maka supply dari buruh dan pekerja akan semakin banyak dan jika kita mengacu pada sistem ekonomi kapitalis yang menganut sistem pasar bebas maka harga atau upah dari jasa kaum buruh dan pekerja ini akan semakin kecil setiap waktunya. Teori supply and demand seperti ini mungkin akan terlihat biasa saja untuk komoditas, namun kita tidak bisa menyamakan hal tersebut dengan jasa tenaga kerja dan buruh. Dalam sisi kemanusiaan maka buruh seharusnya mendapatkan upah yang dapat memenuhi kebutuhan mereka tanpa melihat kondisi pasar dan banyaknya supply dari buruh, hal tersebut harus terjadi agar buruh dapat tetap bertahan hidup dan mendapatkan hidup yang lebih sejahtera, di sisi lain hal tersebut juga penting dalam memutar roda ekonomi karena ketika buruh mendapatkan upah maka sangat besar kemungkinan bagi mereka untuk melakukan belanja untuk memenuhi kebutuhan, sebaliknya ketika orang kaya yang sudah memenuhi kebutuhan mereka, kecenderungan mereka dalam belanja akan semakin kecil dan mereka akan lebih memilih menimbun atau menginvestasikan uang mereka yang mana jika hal tersebut terjadi secara berlebihan di dalam suatu negara. Hal itu akan menimbulkan turunya ekonomi suatu negara. Ketika buruh dan tenaga kerja mendapatkan upah mereka, mereka akan mendapatkan uang untuk menghidupi keluarga mereka dan mereka juga akan melakukan konsumsi yang pada akhirnya juga akan meningkatkan ekonomi suatu negara. Upah buruh dan tenaga kerja adalah salah satu hal yang dilakukan untuk menyamaratakan ekonomi masyarakat, ketika buruh dan tenaga kerja mendapatkan upah mereka maka orang dengan rezeki berlebih akan mengurangi sebagian harta mereka untuk diberikan kepada orang yang memiliki rezeki di bawah mereka. Aktivitas transfer rezeki ini sangatlah penting karena setiap orang memiliki titik konsumsi dan belanja maksimal, ketika titik konsumsi dan belanja tersebut sudah maksimal maka kemungkinan besar mereka tidak akan membelanjakan uang mereka dan malah menimbun serta menginvestasikan uang mereka. Bayangkan ketika orang orang kaya pemilik alat produksi dengan seenaknya memberikan gaji kepada buruh dan tenaga kerja mereka seminimal mungkin dalam rangka untuk menghemat pengeluaran dan bisa menimbun uang sebanyak mungkin. Buruh dan tenaga kerja yang memiliki banyak kebutuhan dan keinginan pastinya memiliki potensi yang lebih besar dalam membelanjakan uang mereka daripada orang yang sudah kaya dan sudah terpenuhi kebutuhanya dan aktivitas belanja buruh dan tenaga kerja tersebut sangatlah penting dalam memutar roda ekonomi. Minimnya upah yang didapatkan buruh dan tenaga kerja ini tentunya akan menyebabkan ekonomi di suatu negara semakin sulit untuk berkembang karena minimnya peredaran uang yang akan digunakan masyarakat untuk konsumsi.
Secara singkat, sistem ekonomi kapitalis memang memiliki keunggulan yang besar dalam upaya meningkatkan motivasi masyarakat dalam berinovasi, berusaha, dan berbisnis. Namun, di sisi lain sistem ekonomi kapitalis juga memiliki berbagai sisi negatif dalam pembentukan kesenjangan sosial dan ekonomi dalam masyarakat, persaingan bisnis yang tidak sehat, serta adanya potensi eksploitasi buruh yang tidak manusiawi. Sistem ekonomi kapitalis yang ekstrem dan tidak mengizinkan pemerintah melakukan intervensi dalam kegiatan ekonomi sama sekali bukanlah hal yang bijak untuk dilakukan karena walaupun tujuan awal dari sistem ekonomi kapitalis adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara dan membawa kesejahteraan pada masyarakat negara tersebut. Namun, pada akhirnya kalau hal tersebut tidak diregulasi sedikitpun maka akan ada potensi tidak meratanya kesejahteraan yang dialami oleh masyarakat dan minimnya konsumsi masyarakat dikarenakan sedikitnya uang yang beredar karena kebanyakan uang hanya akan ditimbun, disimpan, dan diinvestasikan saja oleh orang orang kaya tanpa memperhatikan orang orang di bawah mereka.
Alternatif Sistem Ekonomi Kapitalis
Sistem ekonomi kapitalis sendiri sebenarnya adalah sistem yang memang memiliki potensi untuk meningkatkan ekonomi suatu negara, namun hal tersebut hanya bisa dicapai ketika pelaku- pelaku ekonomi dalam sistem ekonomi kapitalis memilki serta memegang teguh nilai moral dan nilai norma kemanusiaan yang tinggi, sehingga mereka masih memiliki rasa iba terhadap kaum- kaum dengan rezeki di bawah mereka. Namun, pada kenyataanya sangatlah sedikit pembisnis dan konglomerat yang memiliki nilai moral serta nilai kemanusiaan dan peduli terhadap kaum-kaum di bawah mereka. Mereka hanya fokus untuk mengikuti permainan pasar bebas dan berusaha mengurangi pengeluaran bisnis dengan memberikan upah kepada buruh dan kaum pekerja seminimal mungkin agar mereka bisa mendapatkan keuntungan dan profit sebesar besarnya, sehingga mereka bisa menginvestasikan uang dan kekayaan mereka agar lebih banyak dan bisa ditimbun. Pada dasarnya manusia memang makhluk yang tidak bisa puas, sehingga kita tidak bisa berharap bahwa para kaum pelaku ekonomi tersebut memiliki nilai moral dan nilai kemanusiaan yang tinggi sehingga bisa berempati terhadap kaum kaum di bawah mereka. Apalagi bagi manusia yang sudah memiliki kekuasaan, kekuatan, dan ekonomi yang kuat. Karenanya, untuk dapat tetap mendapatkan benefit dari sistem ekonomi kapitalis berupa masyarakat yang semangat untuk berinovasi, berusaha, dan mengembangkan bisnis dalam rangka meningkatkan ekonomi negara dan dalam waktu yang sama juga mencegah dan mengurangi eksploitasi buruh, penimbunan harta, dan ekosistem bisnis yang tidak sehat kita haruslah menerapkan sistem ekonomi campuran yang mana di dalam sistem ekonomi ini masyarakat dapat tepat berbisnis dan mendapatkan benefit dan kesejahteraan berdasarkan usaha dan inovasi mereka. Namun, ada beberapa intervensi pemerintah dalam aktivitas ekonomi untuk memastikan tidak adanya ekploitasi buruh, penimbunan harta, dan terciptanya ekosistem bisnis yang tidak sehat.
Sistem ekonomi campuran adalah kombinasi dari sistem ekonomi kapitalis dan sosialis yang dirancang sedemikian rupa menyesuaikan kondisi ekonomi suatu negara agar aktivitas ekonomi yang berjalan di dalam negara tersebut bisa berjalan dengan baik dan kesejahteraan di negara tersebut bisa terwujudkan secara maksimal dan merata. Di dalam sistem ekonomi campuran ini ada beberapa aktivitas ekonomi yang dibebaskan dan ada beberapa aktivitas ekonomi yang diregulasi serta diawasi oleh negara. Sistem ekonomi campuran ini sendiri sudah banyak dipakai di berbagai negara di dunia dalam kegiatan dan aktivitas ekonomi mereka. Hampir tidak ada negara yang menganut sistem ekonomi kapitalis murni ataupun sistem ekonomi sosialis murni, kebanyakan negara menyatukan kedua sistem ekonomi tersebut dan menyesuaikan dengan kondisi negara mereka.