Lihat ke Halaman Asli

Syahrul Ramadhan

Seorang Mahasiswa

Sosialisasi Pneumonia Kesehatan Gizi Anak di Posyandu oleh Mahasiswa KKN Unsika 2024

Diperbarui: 29 Januari 2024   19:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Kegiatan (Dokpri)

Karawang, 29 Januari 2024- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unsika 2024 di desa Duren berhasil melaksanakan kegiatan sosialisasi Pneumonia dan gizi anak di posyandu Villa Karawangi, desa Duren pada 16 Januari 2024.

Sosialisasi dilaksanakan ditengah-tengah kegiatan rutin posyandu warga Villa Karawangi. Terdapat dua pemaparan materi sosialisasi yang disamapaikan dengan narasumber yang berbeda. Pemaparan materi pertama dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan yang merupakan bagian dari kelompok mahasiswa KKN Unsika desa Duren 2024. Pemaparan materi kedua tentang kesehatan gizi anak disamapaikan oleh bidan Lina Roslina Am. Keb.

Dalam menyampaikan materinya Lili mengatakan bahwa penyakit Pneumonia diawali dengan gelaja batuk, demam, sakit kepala, sesak napas, dan takikardia. 

Pemaparan meteri (Dokpri)

Selain itu disampaikan  faktor-faktor penyebab Pneumonia adalah asap rokok, ASI, imunisasi, BBLR, dan status gizi. "paparan asap rokok yang berasal dari orang tu atau anggota rumah tangga akan mengubah aktivitas mukosillar yang dapat meningkatkan Pneumonia, selain itu anak yang tidak dapat memperoleh ASI ekslusif selama 6 bulan, 8x akan lebih berisiko terkana Pneumonia, imunisasi yang tidak dipenuhi akan berisiko 5x terkena Pneumonia, bayi dengan berat badan rendah lebih sensitif juga karena fungsi organ tubuh belum sempurna, status gizi pada anak juga berpengaruh dalam melawan Pneumonia" ujar Lili

Pemaparan materi (Dokpri)

Pemaparan materi kedua oleh bidan Lina menjelaskan tentang masalah gizi pada bayi. "Gizi pada bayi harus rutin diakukan pengecekan, status gizi anak dapat dicek melalui grafik pertumbuhan anak di KMS (Kartu Menuju Sehat), kartu KMS berisi umur, tinggi badan, berat badan anak yang nantinya akan terlihat dari grafik pertumbuhan anak tersebut". Tutur bidan Lina

Melansir situs Kemenkes angka penyakit Pneumonia cukup tinggi yaitu pada tahun 2020 3,4 dari 100 bayi di Indonesia menyidap Pneumonia. Selain itu gizi sangat penting bagi bayi untuk mencegah stunting. Melansir situs Kemenkes angka stunting pada tahun 2022 di Indonesia turun semula 24,4% di tahun 2021 menjadi 21,6% di tahun 2022. 

Pembagian makanan bergizi tinggi oleh mahasiswa (Dokpri)

Selain melakukan sosialisasi mahasiswa KKN Unsika juga membagikan makanan bergizi tiggi kepada para masyarakat yang menghadiri kegiatan posyandu. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline