Lihat ke Halaman Asli

SR W

Manusia

Nasib Baik

Diperbarui: 22 Oktober 2018   20:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi oleh : Jansenjasien.com

Sampai akhirnya di sore itu ia tersadar, bahwa impiannya pada masa kanak-kanak hanyalah ilusi belaka. Ya hanya ilusi. Tidak lebih dari sekedar mimpi dan khayalan yang tersangkut pada ruang pikirannya sendiri.

Langit sore selalu cantik dengan warnanya yang jingga, ditambah kicau burung camar yang setiap senja hari terbang melintasi atap rumahnya. Kala itu ia sedang berada di sebuah bangku selonjor yang ia buat sendiri dari puing-puing reruntuhan rumah bekas lokasi penggusuran.

Beranda rumah yang beralaskan tanah merah padat, dengan corak berbentuk percikan air, yang terbentuk alami dari kotoran ayam yang sudah mengering. Beragam warnanya, dari putih hingga hijau gelap. Ada juga yang kuning, atau cokelat sedikit merah.

Kotoran itu memang sengaja tak pernah ia bersihkan, karena ia berpikir bahwa alam pasti bisa melukiskan dirinya sendiri.

Anehnya, ketika seorang tetangga yang rumahnya berdekatan dengan rumah ia, berinisiatif untuk membersihkan kotoran ayam itu, ia justru malah memarahainya, bahkan tak jarang yang keluar dari mulutnya adalah makian.

"Goblok! Titipan tuhan, jangan dibersihkan." Katanya, bersungut-sungut. "bersihkan saja rumahmu, jangan mengurusi orang lain."

Ia memang dikenal seseorang yang sedikit gila. Karena perangainya yang aneh. Banyak tetangganya melihat ia tertawa sendiri. Bahkan, suatu hari ia pernah terlihat tertawa terpingkal-pingkal sampai terjengkang dari kursi selonjor yang ia buat dari reruntuhan bekas penggusuran itu.

"kasihan ia" ujar salah satu warga desa.

Di desa tempat tinggal ia, belakangan ini beredar gossip yang berkata bahwa ia kerasukan jin penunggu kawasan yang tergusur itu. ada juga yang berkata bahwa ia sengaja membiarkan kotoran ayam itu mengering, agar ia bisa mabuk setiap hari. Ada juga yang berkata bahwa ia terkena santet karena pernah mengawini salah satu kambing milik sesepuh di desa sebelah. Bahkan ada yang berkata bahwa, pesugihan yang ia lakukan tidak memenuhi syarat. Yang berakibat kekuatan gaib itu berbalik menguasai dirinya.

-

Keseharian ia adalah seorang pencari kayu bakar. Meskipun di desanya sudah mendapat penyuluhan kompor gas dari pemerintah, namun ia tetap bertahan dengan pekerjaannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline