Lihat ke Halaman Asli

SR W

Manusia

Surat Terbuka untuk Para Orang Tua: Membimbing Bukan Mengendalikan

Diperbarui: 19 September 2018   19:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Oleh : Pixabay.com

Apa salahnya jika seseorang memilih jalan hidupnya sendiri? Mempercayai apa yang diyakininya? berjuan menjemput cita-citanya sendiri, walaupun ditolak oleh akal sehat kebanyakan orang.

Saya resah, dengan anggapan bahwa tindakan yang saya ambil beberapa bulan yang lalu (keluar dari tempat kerja saya dan melanjutkan hobi saya) dikatakan sebagai "tindakan ceroboh."

Padahal nyatanya, sebelum saya mengambil keputusan itu sudah saya pikirkan dengan matang. Meskipun yang saya dapati adalah rencana itu tidak sesuai dengan ekspektasi saya.

Mengenai rencana saya yang gagalpun sebenarnya sudah saya tulis dalam daftar resiko yang akan saya terima. Sesungguhnya apa yang saya lakukan hari ini adalah hasil perhitungan saya, bisa dibilang, yang sudah matang.

Oke, jika ada yang berkata bahwa, apa yang kamu yakini belum tentu benar, bisa jadi perkataan orang lain yang kamu cekal lah yang sebenar-benarnya jalan yang benar, menurut saya, itu semua adalah hasil doktrin dari ketakutan-ketakutan atas tekanan hidup yang makin hari makin berat.

Mungkin beberapa nasihat yang diberikan orang-orang di sekeliling saya ada benarnya juga, tapi apakah harus saya lakukan? Jawabannya, Tidak. Meskipun itu adalah orang tua saya sendiri.

Mengapa? Sebab saya pikir, kegagalan yang akan datang karena pilihan saya akan membuat saya semakin bertumbuh, semakin matang dan dewasa dalam berpikir dan bertindak.

Mungkin pernyataan saya terdengar sedikit mementingkan ego saya. Tetapi pertanyaan besarnya adalah apakah dengan mengikuti saran orang lain akan membawa saya pada kesuksesan? Belum tentu. Atau, apakah dengan percaya dan yakin dengan pilihan saya, akan membawa sayapada keberhasilan yang sudah direncanakan? Belum tentu juga.

Kemudian bisa disimpulkan bahwa saran orang lain sama halnya dengan pilihan saya, yang sama-sama memiliki jawaban "belum tentu berhasil."

Di sisi lain, kedua hal ini juga sama-sama berharap pada nasib baik yang akan menghapiri saya. 

Entah itu saran orang lain ataupun pilihan saya yang saya yakini, keduanya mengacu pada keberhasilan saya di masa yang akan datang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline