Lihat ke Halaman Asli

Syahrul Muhharram

Mahasiswa Jurusan Perikanan di Universitas Teuku Umar | Wakil Ketua BEM FPIK UTU 2022/2023 | Awardee ICT Universiti Malaysia Terengganu | Awardee PMM2 Universitas Brawijaya

PPK Ormawa Himapikan Produksi Kue Bhoi dengan Inovasi Baru di Usaha Bungong Jaroe Jamboe Asoe Tala

Diperbarui: 18 Agustus 2023   23:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tim PPK Ormawa HIMAPIKAN FPIK UTU Berswafoto Bersama Pemilik Usaha Jamboe Asoe Talam (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Tim Program Penguatan Kapasitas (PPK) Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perikanan, Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh. Melakukan percobaan untuk memproduksi kue khas aceh "Kue Bhoi" dengan inovasi terbaru yaitu dengan menambahkan varian rasa pada pembuatan kue Bhoi. Senin (13/08/2023) Gampong Langung, Aceh Barat.

Muhammad Agam Thahir, S.Pi., M.Si selaku Dosen Pembimbing pada Program ini sangat mendukung dan beliau juga selalu memberikan arahan terkait rencana kegiatan, proses selama kegiatan berlangsung dan evaluasi setelah kegiatan telah dijalankan serta memberikan solusi terhadap kendala yang dihadapi.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh para mahasiswa tim PPK Ormawa HMJ Perikanan dengan di dampingi secara langsung oleh Pemilik Mitra Usaha UMKM Jamboe Aso Talam Ratu Kulpi.  Adapun tujuan diadakannya percobaan ini untuk melihat target pasar, meninjau keberhasilan produk dengan menjalankan inovasi terbaru yang telah di rencanakan.

Pada percobaan pembuatan produk ini Tim menambahkan varian rasa terbaru yang saat ini dicintai di kalangan pecinta jajanan yaitu rasa Mattca dan rasa Cokelat. Sebelum Itu pemilik usaha rumahan ini hanya memproduksi kue Bhoi yang varian original saja. Dan pada proses pembuatan kue Bhoi ini, kak Aiska Fricillia atau biasa dipanggil Kak Ais tidak menggunakan pengembang, pengawet dan pelembut. Dan hal ini merupakan ciri khas kue Bhoi yang selama ini di produksi oleh kak Ais. Sehingga selama proses pembuatan kue ini dibutuhkan tenaga yang lebih ekstra demi menciptakan produk yang sempurna tanpa menggunakan bahan bahan instan.

Selama kegiatan berlangsung kak Ais selaku owner ratu kulpi menceritakan sejarah berdirinya usaha rumahan ini, beliau hanya menggunkan modal  RP 100.000 untuk membuka usaha dan dari modal tersebut beliau berusaha untuk mengembangkan dan memajukan produk usahanya.

Kak Ais sendiri selaku pemilik usaha tersebut merasa sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini karena dengan hal ini beliau bisa mewujudkan cita citanya untuk mengambangkan dan berinovasi untuk kemajuan produk hasil olahannya "Bungong Jaroe".




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline