Lihat ke Halaman Asli

Syahrullah

semoga saya hadir karena memang harus hadir!

Di Atas Kereta Api Turangga

Diperbarui: 22 Desember 2020   09:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kereta Api Turangga sore itu merapat di Stasiun Gubeng Surabaya. Sudah hampir 4 jam saya menunggu. Perjalanan panjang dari Sumenep - Gubeng lebih kurang  5 jam, cukup melelahkan. Saya menghadiri acara perkawinan ponaan dengan putri Sumenep.

Suasana lelah terobati dengan kenyamanan di atas gerbong kereta. Paduan warna biru putih dengan "physical distancing" menjadikan suasana tambah nyaman. Ya sudah guys, laptop bertindak.

Di akhir tahun 2020 berita penangkapan dua menteri, tewasnya 6 orang anggota FPI, penahanan Rizieq Shihab,  Vaksin, dan pilkada, mewarnai  dan memenuhi media massa maupun  media sosial. Di sela-sela berita itu Masyarakat dikejutkan dengan berita bagi masyarakat yang melakukan perjalanan wajib ikut Rapid Test  antigen.

Rapid test antigen ini dimaksudkan oleh pemerintah   untuk memutus dan mencegah menyebarnya virus corona. Lumrah. Tapi banyak juga warga yang kaget, tanpa ada pemberitahuan yang masif, langsung diterapkan. Jadi banyak masyarakat yang tidak jadi  libur, atau mudik natal dan tahun baru.

Peningkatan penyebaran virus corona ditandai dengan positivity rate nasional yang masih tinggi di wilayah Indonesia. Kompas memberitakan "Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat bahwa kasus aktif Covid-19 di Indonesia pada Senin (21/12/2020), mencapai 104.809". Total jumlah kasus sejak 2 Maret samapai 21 desember mencapai  671.778.

Kemudian datang lagi  libur panjang natal dan tahun baru,  pergerakan  masyarakat yang melakukan kegiatan keagamaan,  keluarga maupun wisata pasti tinggi. Ini memungkinkan  meningkatnya laju penyebaran virus corona .

Mau tidak mau pemerintah mengeluarkan "Surat Edaran nomor 3 tahun 2020 tentang Protokol kesehatan perjalanan orang selama hari raya natal dan menyambut tahun baru 2021 dalam masa pandemic corona virus disease (covid-19)." Untuk mencegah terjadinya penyebaran virus ini.

Catatan akhir tahun ini pula diwarnai dengan isue  reshuffle kabinet. Wacana ini  bertiup kencang menyertai dinamika politik yang terjadi akhir-akhir  ini. Dua Menteri  yaitu Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dan Menteri Sosial  Juliari P Batubara, ditangkap KPK karena diduga korupsi, menjadikan kursi keduanya kosong dan harus diisi.

Reshuffle atau pergantian menteri sering kita dengar dalam berbagai pidato Presiden Joko Widodo. Pertama ketika Presiden mengumumkan nama-nama menteri beliau berujar bila kinerjanya buruk siap diganti.

Kedua pidato beliau yang disiarkan  pada tanggal 28 Juni 2020 akan me-reshuffle kabinet bila kinerja menterinya tidak ada perubahan. Pidato kemarahan Presiden yang pertama mungkin sejak 6 tahun beliau menjabat.

Aiman Witjaksono (Kompas, 21/12/2020) merilis kembali   pidato Presiden dengan nada marah saat disiarkan  28 Juni lalu:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline