Lihat ke Halaman Asli

Kematian Bagi Interaksi Antar Budaya

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Konstruksi pemahaman manusia tentang kematian didapatkan dari doktrinasi agama yang ia yakini. walaupun tidak dipungkiri konstruksi pemahaman dari sumber-sumber lainnya. Tetapi yang paling besar pengaruhnya adalah dari sisi agama. Agama mengajarkan kita untuk memahami kematian sebagaimana ajaran yang tertuang dalam sumber-sumbernya seperti dalam agama Islam sumber Alquran, agama kristem melalui old and new testament, Judaisme melalui Torahnya, dan lain sebagainya.

Bagi seseorang yang agama Islam, konstruksi pemahamannya pasti berbeda jauh dengan orang Yahudi atau Judaisme. Bagi seorang muslim kematian merupakan pintu masuk kehidupan selanjutnya, tetapi tidak bagi Yahudi, bagi orang yahudi, kematian baginya adalah seperti air yang tercecer ke tanah, ia tidak akan bisa kembali lagi. Akan tidak semua Yahudi berpandangan demikian, dalam ajaran Yahudi pemaknaan kematian ada berbagai macam mulai dari yang paling ekstrim tidak mengakui ada kehidupan setelah mati sampai ekstrim mengakuinya. Hal ini mungkin terjadi karena pemaknaan terhadap kitab suci yang berbeda-beda.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline