cuaca di kotaku cerah
di langit biru hanya ada sedikit awan
meski tidak akan cukup
untuk membuatmu terjaga sekali lagi
dari tidur panjang yang lelap itu
seharusnya jauh-jauh hari
aku bisa duduk di sebelahmu—
sebelum mungkin lain waktu
—aku ingin turut berada dalam tarikembusan
napasmu, entah sebagai sesulang minuman
atau menjadi beberapa baris tulisan
karena hidupmu layak
untuk mendapatkan sebuah perayaan
dari ubun-ubun, tengkuk, hingga
telapak kakimu yang sudah berjuang—
selain dari sini aku ikut bahagia karena kau ada
karena kau ada
aku menulis dengan begitu pasrah
aku tidak tahu kapan
rindu bisa memilih
atau kapan kehilangan
bisa melawan
tapi aku juga menulis dengan begitu bangga
karena kau pernah ada
meski di dunia ini kita tidak sempat berjumpa
aku berdoa agar bisa menemukanmu
lebih cepat pada kehidupan selanjutnya
barangkali sebagai cerita
dari beberapa halaman yang berbeda
namun disatukan oleh buku yang sama
cuaca di kotaku sedang cerah,
namun di hatiku kau bisa melihat hujan turun
tanpa mendung atau aba-aba
ya, aku kehilanganmu dari sudut
kegagalan ini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H