Brazil adalah tanah kelahirannya para pemain top sepak bola. Siapa pun setuju akan hal itu. Ronaldo (botak), Kaka, Neymar, Ronaldinho, Roberto Carlos, Pele, Zico dan Rivaldo hanyalah segelintir orang dari banyaknya nama-nama pesepakbola jenius yang berasal dari Negeri Samba. Belum lagi jika nama-nama seperti Ribault dan Santana dari kartun Captain Tsubasa juga dihitung.
Negara yang sudah lima kali menjuarai Piala Dunia itu memang tidak henti-hentinya menelurkan bibit-bibit yang seolah memang terlahir untuk menjadi pemain sepak bola.
Namun dari sekian banyak pandangan positif yang menggambarkan betapa kemampuan olah bola orang-orang Brazil yang sudah seperti karunia sejak dari dalam rahim itu, terselip satu nama manusia yang bercita-cita sebagai pemain bola --tapi tidak bisa bermain bola-- dengan ceritanya yang menggelikan.
Istilah memakan gaji buta adalah susunan frasa yang cocok sewaktu teringat nama dan perjalanan karir seorang Carlos Henrique Raposo, atau lebih dikenal sebagai Carlos Kaiser, atau juga bisa disebut sebagai Pesepakbola Palsu dalam sejarah sepak bola.
Ia lahir di Rio Pardo pada 2 April 1963. Kaiser sudah masuk akademi Botafogo pada umur 9 tahun, beberapa bulan kemudian ia beralih menimba ilmu ke Rio de Jeneiro bersama Flamengo.
Carlos Kaiser sejatinya adalah manusia Brazil yang terlahir dengan skill olah kulit bundar pas-pasan, stagnan dan mungkin malah tidak berkembang sama sekali. Ia tidak pernah bermain dalam laga resmi sekali pun.
Tercatat sejak ia meniti karir juniornya bersama Botafogo pada 1972, kemudian memulai karir profesional sebagai pemain bersama Puebla di tahun 1979, dan bahkan hingga gantung sepatu pada tahun 1992 bersama Guarany FC, ia menorehkan catatan prestasi yang luar biasa nihil: 0 gol, 0 assist, dan 0 penampilan bersama 10 klub senior yang berhasil ditipunya dalam kurun waktu 13 tahun. Sungguh terdengar seperti sebuah aib bagi seorang pemain!
Lebih parah, ia bahkan pernah mengelabuhi tiga klub ternama Brazil seperti Botafogo, Flamengo dan Fluminense untuk merekrutnya.
Dalam jangka waktu yang panjang itu, ia selalu berhasil menyembunyikan skill-nya yang pas-pasan dengan berbagai macam trik tipu daya dan alasan. Mulai dari kebohongan ringan seperti mengaku tidak fit, hingga berpura-pura cidera agar diperbolehkan berlatih sendirian.
Selain itu Kaiser juga dikenal sebagai orang yang banyak omong dan mudah bergaul dengan siapa saja. Ia diketahui sebagai pemain yang menjalin hangatnya keakraban dengan pemain kenamaan sekelas Bebeto, Zico, Carlos Alberto, Junior dan Renato Gaucho.
"Mulutnya sangat berbahaya. Jika Anda biarkan mulutnya terbuka, Anda akan dimanipulasi olehnya," tutur Bebeto seperti yang dilansir oleh The Sun.