Lihat ke Halaman Asli

Surat

Diperbarui: 16 Maret 2023   15:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: Unsplash/KateMacate 

ia meminta hadiah
sebagai tanda cinta
jika tidak diberi
ia minta pisah 

aku seorang pujangga
tanpa nama
tak bisa kuberinya
bunga atau istana
hanya pena yang ku punya
kata mutiara menjadi senjata 
untuk meluluhkan hatinya 

saat lilin ditiup 
hatiku sangat gugup 
ku beri ia surat cinta 
dia membacanya 
lalu kecewa 
surat itu tak bermakna 

aku ukir kembali setiap kata 
namun tak ada yang berbeda 
hanya menggores luka di dada 

hari tak berlangsung lama
ku tulis surat baru untuknya:
sebuah surat tanpa kata. 

20 Juni 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline