Apa yang terlintas di benak kita saat mendengar kata Serpihan Surga? Sosok Cantik Jelita? Panorama Indah Memesona? Memanjakan mata? Ya, kurang lebih seperti itu definisi secara umumnya kala menikmati Wahana wisata terbaru, bernama Bengkelung Park, di mana terletak di sebuah Kecamatan Doro, Desa Sidoharjo, Dukuh Krancah, Kab. Pekalongan. Kalau kamu dari arah Pekalongan Pantura, bisa langsung ke Arah Doro, lalu menuju Rogoselo Doro, kalian akan disuguhi beberapa panorama alam yang memanjakan mata, barisan sawah, pepohonan, perbukitan yang indah di sepanjang jalan hingga menuju lokasi yaitu di Desa Sidoharjo, Dukuh Krancah, Kec. Doro, Kab. Pekalongan.
Jangan khawatir akan tersesat, di setiap sudut jalannya ada papan kecil arah, bertuliskan Bengkelung Park. Enak, toh?
Sebelum memaparkan keindahannya lebih lanjut, Penulis akan menceritakan sekeping Kisah Berdirinya Wisata Surga tersebut.
Menurut data dongengan yang Penulis peroleh dari salah satu pemuda yang turut jadi Tim Rewo-rewo, sebut saja Mas Dwi Prasetyo. Beliau bukan berasal dari desa tersebut, hanya saja beliau sering ikut Pak Kiai Shofiudin mengisi rutinan pengajian tiap jumat manis di desa Sidoharjo. Mas Prasetyo dan Pak Kiai berasal dari desa yang sama, yakni Desa Dororejo, Doro.
Sebenarnya para warga Sidoharjo sudah lama ingin membuka hutan perawan di desanya untuk wahana wisata, tetapi masih belum terealisasi karena terbatasnya SDD (Sumber Daya Dana) dan SDMnya (Sumber Daya Manusia).
Kebetulan pada bulan Akhir Oktober-- Awal November 2018 lalu, di desa Sidoharjo terdapat Rombongan Mahasiswa KKN dari UNNES (Universitas Negeri Semarang). Nah, pada saat itu, para pemuda dan tokoh masyarakat langsung menyampaikan keinginan mereka untuk membuat wahana wisata di desanya. Singkat cerita, Pak Kiai Shofiudin selaku Pen-Da'i yang biasa mengisi rutinan di desa tersebut, beliaulah yang pertama kali membuka jalan dengan berdoa di hutan perawan yang terletak di desa Sidoharjo, kemudian para pemuda, masyarakat setempat, juga rombongan mahasiswa UNNES Semarang bergotong royong membersihkan dan merapikan hutan yang masih perawan, belum terjamah manusia itu.
Alhamdulillah, temuan serpihan surga tersebut berhasil dibuka, dan diberi nama Bengkelung Park. Namanya diambil dari istilah Jawa, yakni Bengkelung bermakna melingkar-lingkar/melengkung-lengkung/memutar-mutar; dan bahasa Inggris, yakni Park bermakna hutan perawan (hutan yang belum pernah terjamah manusia).
Apa saja, sih keistimewaan Serpihan Surga bernama Bengkelung Park itu?Di antara keistimewaan wisata ini ialah saat kamu memasuki area wisatanya akan disambut tulisan Welcome to Bengkelung Park yang membentuk setengah lingkaran, alamnya masih asri, warga desanya ramah-ramah, tempat ibadah dekat, tanpa bayar tiket masuk hanya bayar parkir saja, ada jasa penyewaan ban dan pelampung buat ciblon mandi, banyak pedagang di sekitar dengan beraneka ragam hidangan, spot-spot menarik untuk foto, dan keistimewaan lainnya.
Namun, ada satu kekurangan wisata ini, jalan menuju ke TKP kecil hanya cukup untuk satu mobil, hati-hati kalau melewati jalannya jangan ngebut-ngebut ya, karena pinggir jalannya jurang dengan ketinggian yang lumayan.
Tapi sejujurnya, menurut Penulis pribadi yang lebih menarik justru pemandangan bukit-bukit di jalan sempit tersebut, apalagi kalau pas cuaca cerah akan sungguh memanjakan mata kita dan satu lagi, sangat direkomendasikan kesininya bersama sahabat-sahabatmu maupun keluarga besarmu.]
Seperti dalam foto di atas, Squad Dadakan kami, karena di antara kami baru saling ketemu dan ada yg belum pada kenal sebelumnya, eheuheu[3 orang dalam foto dari kiri itu Teman Lawas seangkatan di kuliah dulu, sedangkan empat yang lain temannya Miss Cekgu Fina, samping Penulis pas yang gundul menawan itu]