Lihat ke Halaman Asli

Syahrul abdul Yazid

Mahasiswa Magister Keperawatan Universitas Airlangga

Sedentary Life Style di Lingkungan Kerja Kantoran Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

Diperbarui: 7 November 2023   14:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bayu Joo (smpn10surabaya.sch.id)

                       

Mager atau biasa disebut malas gerak (Sedentary life style)  didefinisikan sebagai setiap kegiatan yang memerlukan tingkat energi rendah yaitu kurang dari 1,5 METs (metabolik ekuivalen) Sedentary behaviour merupakan sekelompok perilaku dengan gerakan fisik yang sedikit dan menggunakan pengeluaran energi yang sangat rendah, seperti duduk atau berbaring sambil menonton televisi, mengemudi, bermain game elektronik, membaca, dan lain sebagainya. 

Sedentary behaviour sangat erat kaitannya dengan aktivitas fisik, dimana seseorang dapat dikatakan memiliki sedentary behaviour berdasarkan penilaian terhadap aktivitas fisik yang dilakukannnya.

Prilaku kurang gerak ini meningkat selama 2 dekade terakhir di Amerika Serikat dan Kanada, khususnya di kalangan generasi muda maslah ini perlu untuk dilakukan mengkarakterisasi dampaknya terhadap kesehatan jangka panjang. Penelitian hingga saat ini telah membahas hubungan antara waktu tidak banyak bergerak dan risiko penyakit kardiovaskular sebagai ukuran gabungan yang mungkin mencakup penyakit jantung iskemik, stroke, dan kematian terkait penyakit kardiovaskular. 

Dua penelitian yang secara khusus mengevaluasi risiko stroke difokuskan pada wanita pasca-menopause dan waktu menonton televisi saja. Pemahaman yang lebih baik mengenai risiko duduk diam yang spesifik terhadap stroke mungkin penting dalam kampanye kesehatan masyarakat untuk mengurangi perilaku duduk diam

Kurang bergerak karena tuntutan pekerjaan ini harus menjadi perhatian mengingat berdasarkan penelitia Standvord university Indonesia merupakan negara paling malas untuk berjalan kaki dimana rata-rata orang Indonesia hanya berjalan kaki sebanyak 3.513 langkah per hari jauh jika dibandingkan dengan Singapura yang mencatatkan rata-rata 5.674 langkah per hari Kebiasan malas bergerak ataupun kurang bergerak karena tuntutan pekerjaan ini akan meningkatkan kejadian penyakit jantung, malas bergerak akan menurunkan pembakaran lemak di dalam darah yang mana kebiasan ini jika terus menerus dilakukan akan menghasilkan kolestrol jahat (LDL) dan menurunkan kolestrol baik HDL

Kejadian ini perlu menjadi perhatian bagi diri kita sendiri untuk melakukan aktivitas fisik selama 30 menit setiap hari, kebiasan ini akan meningkatkan ststus kesehatan pada diri dengan aktivitas fisik akan membuat ubuh menjadi lebih bugar, mengurangi penyakit kardiovaskular. aktivitas fisik merupakan aktivitas yang dilakukan dari kerja otot-otot yag menghasilkan energy untuk melakukan pembakaran kalori dan dilakukan secara teratur, terukur dan  terus menerus sehingga mampu meningkatkan kebugaran tubuh. 

Terdapat bukti ilmiah jika melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari atau 150 menit satu hari dalam seminggu secara teratur akan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline