Pasola adalah salah satu jenis ritual berupa permainan adat ketangkasan dari wilayah Sumba bagian barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur.Sebagian masyarakat mengenal Pasola sebagai permainan adu ketangkasan pria Sumba yang dilakukan dengan cara saling melempar lembing dari atas kuda.Menurut mitos, Pasola sebenarnya adalah suatu bentuk persembahan untuk pemujaan terhadap Dewa Nyale yang diturunkan oleh seorang Rato Nale 'imam adat' di Kampung Mbuku Bani
Nama Pasola berasal dari bahasa setempat yaitu 'sola' atau 'hola' yang berarti kayu lembing. Sebagai sebuah ritual, Pasola berasal dari ritual perang adat di mana ada dua kelompok yang saling berhadapan, saling mengejar, dan dilakukan sambil melemparkan lembing yang terbuat dari kayu ke arah lawan.
Pasola diadakan untuk merayakan musim tanam padi. Pasola merupakan ritual untuk menghormati Marapu, mohon pengampunan, kemakmuran dan untuk hasil panen yang melimpah.Ritual Nyale dan adat Pasola di Sumba Barat dimaknai sebagai alat pemersatu masyarakat berupa persaudaraan dan ungkapan kegembiraan sejati menyambut hasil panen. Meskipun upacara Pasola dipenuhi ketakutan karena melukai lawan, tetapi upacara ini terus dilestarikan.
Tradisi pasola dilaksanakan antara bulan Februari hingga Maret setiap tahunnya, di beberapa kampung di sumba Barat.Menurut Rato atau imam besar dari Kepercayaan Merapu yakni Rato Waigali Mawu Hapu. "Jika dalam kegiatan pasola ada yang menjadi korban seperti mengalami kecelakaan saat ditombak maka akan memberikan hasil yang baik bagi hasil pertanian di daerah itu. "Itu adalah kepercayaan kami.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H