Lihat ke Halaman Asli

Alkhan

Penulis pemula yang mencoba lebih baik

Kenikmatan Sepertiga Malam

Diperbarui: 21 November 2022   07:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kenikmatan Sepertiga Malam - dok.Syahrul Ramadhan

           

Siang kujadikan alasan untuk bekerja, dan malam kujadikan tempat perenungan. Butiran tasbih silih berganti seraya lisan berzikir tiada henti. Malam pun terasa hening, sunyi, dan penuh ketenangan. Tiada suara lain yang kudengar selain lantunan zikir yang membasahi bibir menyebut kekasih. Hembusan nafas menambah merdu zikir yang ku lantunkan. Hatiku bergetar, suasana bertambah hening dan sejuk. Mungkinkah sang kekasih datang menemuiku?.

Ruangan yang gelap sedikit demi sedikit bercahaya. Entah dari mana datangnya cahaya ini, kurasa inilah cahaya kasih yang kucari.

Tik..tok..tik..tok, suara jam dinding terdengar jelas. Saat kulihat ternyata sudah menunjukkan pukul 3 pagi. Masih ada waktu untuk terus mendekatkan diri dengan kekasih. Sebelum semuanya terbangun karena mendengar suara ayam berkokok, biarlah kupuaskan dahaga dan rinduku ini. Karena hanya tengah malam atau sepertiga malam aku dapat bertemu dengannya.

Sebelumnya aku hampir kehilangan arah dan tujuan untuk melangkah. Keputusasaan sempat hadir, untungnya kewarasan menyelamatkanku dari kehilangan akal. Suatu waktu kucoba menyelami gelapnya malam dengan tahajud. Kutemukan hal baru, ketenangan jiwa dan batin. Apakah ini yang kubutuhkan selama ini?

Ya, setelah selesai menunaikan 2 rokaat. Kugerakkan tasbih seraya mengucapkan kalimat zikir secara perlahan penuh dengan kekhusyuan. Semakin lama aku semakin terlarut di dalamnya. Terlihat jelas bayangan dosa yang pernah kulakukan. Hati yang keras menjadi lembut. Entah apa yang terjadi saat ini sehingga kerasnya hati dapat dilembutkan dengan zikir dan mengingat pencipta semesta. Aku terbuai dengan ketenangan yang diberikan. Semakin nikmat, semakin tenang jiwa.

Tak lagi kupikirkan perihal duniawi saat bercengkerama dengan kekasih. Hanya satu tujuan saat sepertiga malam ini, yaitu mencari kenikmatan dan kepuasan saat bercakap dengan kekasihku. Keindahannya tak dapat digambarkan dengan apapun. Kasih sayangnya berbeda dengan makhluk fana. Bahkan makhluk kecil pun tak pernah lepas dari pandangan dan perhatiannya. Hanya saja, manusia sebagai makhluk fana tidak mengenal siapa kekasih ini.

Tak terasa perjumpaanku dengan kekasih akan segera berakhir. Akan kutemui ia di jam yang sama setiap malam. Dan akan kuceritakan lagi padanya tentang kegiatan yang kulakukan selama siang hari.

Dan tiba waktu perpisahan. Aku pun berjanji akan kembali lagi dengan penuh kekhusyuan dan membawa oleh-oleh rindu yang lebih menggebu. Bahkan makhluk fana hanya dapat merasakan cintanya, bukan kehadirannya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline