Lihat ke Halaman Asli

Kepedulian Jurusan Teknik Mesin FT UNESA kepada Masyarakat Terdampak Covid-19

Diperbarui: 3 April 2021   20:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kepedulian Jurusan Teknik mesin FT UNESA Kepada Masyarakat Terdampak COVID-19 (dokpri)

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto saat konferensi pers di Graha BNPB menyatakan bahwa jumlah kasus Covid-19 di Indonesia sampai hari Sabtu (30/5/2020) bertambah menjadi 25.773 kasus, untuk wilayah Provinsi Jawa Timur tercatat total kasus Covid-19 terkonfirmasi mencapai 4.613 kasus, sedangkan untuk wilayah Surabaya telah mencapai 2294 kasus. Bahaya Covid-19 yaitu transmisi yang cepat dan lebih mudah dibandingkan wabah SARS yang pernah melanda dunia pada tahun 2003. Virus corona menyerang saluran pernapasan manusia. Penyakit ini dapat menyebar melalui tetesan kecil (droplet) dari hidung atau mulut pada saat batuk atau bersin.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini diantaranya pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Surabaya merupakan salah satu kota yang menerapkan PSBB jilid 3 sampai tanggal 8 Juni 2020. Fakta yang tidak dapat dipungkiri adalah perputaran ekonomi masyarakat menurun drastis setelah diterapkannya kebijakan sosial atau physical distancing, pembatasan perjalanan, dan penutupan berbagai destinasi pariwisata. Akibatnya, berbagai sektor ekonomi terdampak, seperti transportasi, jasa, perdagangan, dan keuangan. Belum lagi secara psikologis ada masyarakat yang melakukan aksi panic buying sehingga sejumlah kebutuhan menjadi langka di pasaran dan mahal. Efeknya pun cukup terasa pada penurunan daya beli masyarakat. Atas dasar hal tersebut di atas, maka perlu gerakan gotong royong untuk membantu masyarakat terdampak agar beban mereka sedikit berkurang.

Serah terima kepada Panti Pelajar Yatim Piatu (dokpri)

Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Gresik memberikan dampak bagi pekerja. Alasannya, terjadi penambahan angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan dirumahkannya sejumlah pekerja. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Timur Himawan Estu Bagijo mengungkapkan secara keseluruhan di Jawa Timur, tercatat ada penambahan pekerja terkena PHK sebesar 5.348 orang selama satu pekan terakhir. Sementara untuk wilayah Surabaya Raya, Disnakertrans Jawa Timur mencatat ada 71 orang terkena PHK. Himawan menyebut PHK paling banyak disumbang dari sektor retail dengan persentase mencapai 18,98 persen, kemudian industri pengolahan kayu 16,49 persen, jasa dan sosial kemasyarakatan 15,30 persen, hotel dan restoran 12,60 persen, manufaktur 11,22 persen, serta alas kaki 5,65 persen.

Bantuan Teknik Mesin FT UNESA (dokpri)

Dampak PSBB tak hanya menyebabkan PHK, tetapi juga karyawan dirumahkan. Tercatat selama sepekan terakhir PSBB ada 59 pekerja dirumahkan. Dengan begitu, total sampai sekarang pekerja dirumahkan ada 32.403 orang. Pekerja yang paling banyak dirumahkan adalah dari sektor perhotelan dan restoran, sebesar 32,22 persen. Selain perhotelan dan restoran, sektor usaha lain yang harus merumahkan karyawan akibat Covid-19 adalah alas kaki diangka 31,11 persen, kemudian tekstil dan garmen 14,66 persen, pariwisata 6,02 persen, manufaktur 3,49 persen, retail 3,69 persen, serta baja dan logam 2,79 persen. Angka PHK dan pekerja dirumahkan ini akan terus bergerak karena pandemi Covid-19 masih berlkangsung sampai saat ini.

Pihak mitra dalam kegiatan ini yaitu Panti Pelajar Muslim Yatim Piatu - Yayasan Permata Insani yang beralamat di Jl. Tenggilis Kauman IV/29F Surabaya, Telp. (031) 848438 dan memiliki 65 anak yatim piatu. Di era pandemi covid-19 seperti saat ini, pihak pengelola panti sangat berharap adanya bantuan dalam bentuk apapun dari berbagai pihak untuk mencukupi kebutuhan operasional panti. Berdasarkan penjelasan dari pihak mitra, kebutuhan utama yang harus tercukupi yaitu sembako. Sembako ini menjadi kebutuhan utama yang menjadi perhatian utama karena tanpa sembako maka anak panti akan kelaparan karena kebutuhan makanan tidak terpenuhi sehingga bisa menyebabkan sakit. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi pihak mitra maka Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya tergerak untuk membantu pihak mitra melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat swadana Fakultas Teknik. Target yang ingin dihasilkan dari pelaksanaan program ini adalah meringankan beban pihak mitra dalam menghadapi pandemi covid-19. Berdasarkan hasil dicapai dari kegiatan ini yaitu tim pelaksana telah menyalurkan sembako kepada pihak mitra. Antusias pihak sangat positif karena pada kondisi pandemic seperti ini, adanya kegiatan seperti sangat membantu pihak mitra dalam memenuhi kebutuhan sembako sehari-hari yang menjadi kebutuhan pokok. Hal ini tentunya memberikan rasa tentram sehingga imun dan kesehatan tubuh tetap terjaga. "Sembako merupakan kebutuhan utama yang menjadi perhatian utama karena tanpa sembako maka anak panti akan kelaparan karena kebutuhan makanan tidak terpenuhi sehingga bisa menyebabkan sakit. Adanya kegiatan ini secara tidak langsung telah memberikan rasa aman dan tentram bagi mitra sehingga dapat menjaga imun tubuh agar tidak turun." kata Wahyu Dwi Kurniawan selaku ketua pelaksana kegiatan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline