Lihat ke Halaman Asli

Peran Para Milenial di Sektor Pertanian Pada Era New Normal

Diperbarui: 2 Juli 2021   12:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Salah satu permasalahan utama sumber daya manusia (SDM) pada sektor pertanian adalah rendahnya produktivitas tenaga kerja. Rendahnya produktivitas tenaga kerja di sektor pertanian mencerminkan resultan antara tingkat output di sektor pertanian tidak terlalu besar dibandingkan sektor lain, namun jumlah tenaga kerjanya merupakan yang terbanyak dibandingkan sektor lainnya.

Dominan sektor pertanian pertanian pada struktur tenaga kerja tidak diimbangi dengan kualitas SDM di dalamnya. Sektor pertanian didominasi golongan tua dengan tingkat pendidikan rendah. Di sisinlain, regenerasi petani merupakan isu lama yang belum dapat diselesaikan oleh kementrian pertanian. 

Pandemi Covid-19 semakin memperparah situasi ini karena minat generasi muda untuk bekerja di sektor pertanian berkurang. Hal ini membutuhkan kebijakan yang kuat untuk mendorong generasi terlibat dalan sektor pertanian. Generasi milenial tumbuh bersamaan dengan perkembangan teknologi informasi. Pada saat generasi milenial berada pada usia remaja, teknologipun ikut berkembang pesat. Dengan latar situasi teknologi seperti itu, generasi milenial memiliki ciri kreatif, inovatif, memiliki passion, dan produktif. Oleh karena itu, generasi milenial dapat menciptakan peluang baru seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin mutakhir. Dominannya jumlah generasi milenial pada struktur kependudukan juga berarti dominan pada penduduk usia kerja mengingat semua generasi milenial masuk dalam usia kerja.

Generasi milenial merupakan generasi unggul yang berpotensi besar dalam pengembangan sektor pertanian. Keunggulan generasi milenial dibandingkan generasi lain terlihat pada tingkat pendidikan dan kemampuannya dalam mengakses teknologi. 

Dibutuhkan upaya menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan meningkatkan kemapuan teknis para generasi milenial ke depan. Penumbuhan jiwa kewirausahaan dapat dilakukan melalui pembekalan dan pendampingan, sedangkan peningkatan kemampuan teknis dapat dilakukan melalui bimtek atau sekolah vokasi berbasis self assesment. Untuk dapat mengetahui dampak program penumbuhan dan pengembangan petani milenial memerlukan suatu kajian terstruktur dan mendalam. Kajian diarahkan untuk mengetahui apakah tujuan yang ingin dicapai beserta seluruh kebijakan yang digunakan berjalan sesuai perencanaan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline