Lihat ke Halaman Asli

Renungan untuk Kita...

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

from cintarindurasul.blogspot.com

[caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="image from cintarindurasul.blogspot.com"] [/caption]

Ku awali dengan Assalamualaikum wr.wb dan Bismillah

Alam mulai menggeliat. Dalam bulan Januari bisa disaksikan bahwa kehendak Sang Pencipta tehadap alam ini sungguh amat dahsyat. Terjadinya banjir, gempa bumi yang melanda sebagian wilayah Indonesia, dan juga letusan gunung Sinabung, tanah terbelah, tanah longsor, kecelakaan massal menjadi saksi bahwa kekuatan alam tidak ada yang mampu menandinginya kecuali hanya Sang Pencipta.

Adakah kesimpulan atau hikmah yang bisa kita petik dari kejadian-kejadian tersebut? Semua kejadian yang terjadi di muka bumi ini selalu mempunyai pesan terhadap kita yang masih diberikan kesempatan untuk lebih takwa kepada-Nya. Tapi tidak semua manusia bisa menyadarinya, hanya manusia yang mau berpikir dan mau merenunglah yang hanya akan menemukan hikmah/pesan apa yang tersirat dalam sebuah peristiwa. Manusia yang sombong, jauh dari agama, jauh dari kepedulian sosial tentu sukar untuk merasakannya.

Tidak semua bencana yang menimpa kita selalu mempunyai nilai yang negatif. Tetapi jika diamati lebih dekat lagi, bencana juga mempunyai nilai positif. Nilai positif yang pertama adalah kita akan semakin menyadari bahwa kekuasan Tuhan sungguh amat dahsyat, untuk manusia yang sudah menyadarinya maka bencana tersebut menjadi pesan bahwa ia harus lebih mendekatkan diri lagi terhadap Tuhan YME.

Nilai positif yang kedua dan yang dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari adalah kembalinya budaya ramah tamah, gotong royong,, kepedulian sosial yang mungkin telah lama kita tinggalkan atau mungkin sirna seiring perilaku kita yang tidak sadar telah melukai perasan alam. Dibukanya posko-posko peduli bencana alam, dompet kepedulian, saling bergotong royong untuk membantu orang lain menjadi pertanda bahwa budaya ini dapat bangkit kembali.

Namun pertanyaanya adalah akankah kita akan kembali sirna akan budaya ramah tamah, gotong royong seiring berlalunya bencana yang menimpa saudara-saudara kita?

Masihkah kita mau merusak alam?

Masihkah kita menyekutukan Tuhan YME?

Masihkah kita meragukan kekuatan alam?

Masihkah kita ingin menjadi seorang yang sombong, kikir untuk bersedekah terhadap orang yang lebih membutuhkan?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline