Lihat ke Halaman Asli

Ditulung Malah Menthung ala KMP

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14291533692070196314

[caption id="attachment_378599" align="alignnone" width="564" caption="Wall Street Journal dari hongkong?"][/caption]

Dear BSH,

Please don't be stupid and keep on bullying like ABG ABG labil who are just intimidating and blaiming others without knowing that you are doing and thinking wrong ..

http://nasional.kompas.com/read/2015/04/06/11345431/Ketua.DPR.Akui.Usulkan.Kenaikan.Uang.Muka.Mobil.Pejabat

"Itu sudah melalui proses antara anggota Dewan secara keseluruhan yang ikut dalam rapat-rapat. Proses yang panjang itu pada akhirnya kita ajukan pada pemerintah. Tentu semua akan disesuaikan dengan kemampuan pemerintah," kata Novanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/4/2015). Bukan cuma kemampuan pemerintah pak, hati rakyat ini loh yg harus bapak sesuaikan dengan hati bapak, apa kita gak tersinggung lihat bapak pengen beli mobil, mobil mewah lagi, opo kita wong cilik ora pengen beli mobil juga? yo pengen pak ..

"Mudah-mudahan dengan kenaikan ini kinerja para Dewan juga meningkat, lebih berbakti untuk rakyat," ucap Novanto. Loh pak, ngaku kalau selama ini belum sepenuhnya berbakti untuk rakyat? Lha apa kabar sumpah jabatan bapak pak?

Dia membandingkan fasilitas tunjangan kendaraan yang didapat anggota DPR dengan fasilitas yang didapat pejabat eselon I di kementerian/lembaga. "Kalau eselon I itu bisa sampai Rp 702 juta," ucapnya. Oalah, didasari dari rasa iri toh? ealah pak pak, posisi bapak itu TERHORMAT pak, ibarat kata uang berapapun gak berarti sama sekali dengan kehormatan yg bapak raih, kenapa masih punya gaya hidup yg tidak terhormat? (bermewah - mewah di tengah rakyat berpenghasilan rendah padahal statusnya wakil mereka, wakil kok beda? Emangnya kuasa hukum, yang tidak harus sama statusnya dengan kliennya?)

Mereka yang mendapat uang muka ini adalah anggota Dewan Perwakilan Rakyat (560 orang), anggota Dewan Perwakilan Daerah (132 orang), hakim agung (40 orang), hakim konstitusi (9 orang), anggota Badan Pemeriksa Keuangan (5 orang), dan anggota Komisi Yudisial (7 orang). 560 orang, ibarat kata KIH menolak usulan ini, ya tetap aja bakalan lanjut, wong kalah jumlah dengan KMP ..

Lagian ngapain sih pak Setya Novanto (Ketua DPR RI dari PARTAI GOLKAR, inget ya, PARTAI GOLKAR) pake' minta - minta 250 juta buat DP mobil. Udah untung dapet 116 Juta dari pak SBY, masih aja minta lebih, perasaan uang segitu ditambah 2 bulan "take home pay" juga bisa buat beli mobil  .. Harusnya bapak menomor satukan rakyat, bukan mendahulukan gengsi pengen mobil mewah, jangankan beli mobil 100 Jutaan, buat makan aja kita susah pak ..uang 116 juta juga lebih dari cukup buat modal usaha pak, bahkan bisa buka lapangan pekerjaan pak ..

Yang lebih kurang ajarnya lagi, udah permintaan oposisi ini dikabulkan, eh sesudahnya malah nyerang yg ngabulin permintaan, bully sana sini. Kalo' emang udah tau perpres ini bakalan gak sesuai dengan keadaan masyarakat sekarang, yo jangan mintak .. Bapak kan KETUANYA WAKIL RAKYAT, harusnya lebih tau dong kondisi rakyat sekarang, bukannya malah tutup mata dan merengek minta mobil mewah. Wakil rakyat kok tidak mewakili kehidupan rakyat sama sekali, maunya mewah - mewahan mulu ..

ealah pak pak, inget dosa pak ..

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline