Lihat ke Halaman Asli

Syahrir Basir

berbagi untuk kemanfaatan ilmu

Derita Anak Kos Berbuah Hadiah Nobel

Diperbarui: 9 Desember 2021   07:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Otak nuklirPenggunaan Pertama Perunut (tracer) Radioaktif

Aplikasi praktis pertama radioisotop dibuat oleh seorang pria Hungaria bernama George de Hevesy pada tahun 1911.

Pada saat itu de Hevesy adalah seorang mahasiswa muda yang bekerja di Manchester, mempelajari bahan radioaktif alami. Tidak memiliki banyak uang, dia tinggal di akomodasi sederhana dan makan di induk semangnya. Dia mulai curiga bahwa beberapa makanan yang muncul secara teratur mungkin terbuat dari sisa makanan dari hari-hari atau bahkan minggu-minggu sebelumnya, tetapi dia tidak pernah bisa memastikan. Untuk mencoba dan mengkonfirmasi kecurigaannya, de Hevesy memasukkan sejumlah kecil bahan radioaktif ke dalam sisa makanannya.

Beberapa hari kemudian, ketika hidangan yang sama disajikan lagi, dia menggunakan alat pendeteksi radiasi sederhana – elektroskop daun emas – untuk memeriksa apakah makanan itu radioaktif. Benar, dan kecurigaan de Hevesy terbukti. Sejarah telah melupakan sang induk semang, tetapi George de Hevesy kemudian memenangkan hadiah Nobel pada tahun 1943 dan penghargaan Atom untuk Perdamaian pada tahun 1959. Ini adalah penggunaan pertama perunut (tracer) radioaktif – sekarang aplikasi lumrah dalam ilmu lingkungan.

Sumber: WNA, The Many Uses of Nuclear Technology

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline