Lihat ke Halaman Asli

PUISI | Rindu dalam Nestapa

Diperbarui: 14 Desember 2018   23:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Malam yang cerai membisu, hujan yang berbisik rindu. Adakah kau tahu aku, yang mencoba melukis langit untukmu.

Adakah kau dengar suara, saat jingga sirna berbisik pada senja yang raib oleh malam yang ghaib, saat ombak lautan menghantam kerasnya bebatuan?

Aku beridiri menangkap angin, berharap ku mendengar suaramu bersamanya. Aku melihat langit, bertanya pada bintang -  gemintang dimana kau berada. Lalu ku berlari, menembus sunyi dalam bayang kelam - kelam kehidupan.

Sampai akhirnya kumenyerah pada sebuah batu, yang menjadi ujung dari kerinduanku. Rindu dalam nestapa, bahwa nama mu tertulis disana.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline