Lihat ke Halaman Asli

Syahrina MaulidaMajid

Mahasiswa Gizi UNNES

Kembali ke Desa: Mahasiswa PKL Gizi UNNES Bantu Edukasi Masalah Gizi di Gondoriyo

Diperbarui: 16 September 2021   06:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelaksanaan Sosialisasi dan Edukasi Masalah Stunting Secara Door to Door pada Sabtu (04/09/2021)/Dokpri

Semarang (15/09/2021) – Penurunan kasus Covid-19 belakangan ini tidak serta merta menjadikan Indonesia bebas dari permasalahan kesehatan lain. Bahkan menurut pernyataan pihak UNICEF pada awal masaa pandemi menyatakan bahwa ditakutkan terjadi lonjakan jumlah anak yang mengalami permasalahan gizi di Indonesia, apabila pihak terkait tidak segera mengambil tindakan cepat. 

Adanya fasilitas kesehatan yang terbebani dengan adanya situasi pandemi, terganggunya rantai pasokan makanan, serta hilangnya sumber pendapatan akibat pandemi dirasa dapat menyebabkan peningkatan tajam permasalahan gizi pada anak-anak. Bahkan, sebelum Covid-19, Indonesia sudah menghadapi permasalahan gizi yang tinggi, terutama untuk kasus stunting dan gizi buruk.

Setelah berbulan-bulan meniadakan kegiatan posyandu di Desa Gondoriyo, pihak desa akhirnya memperbolehkan pelaksanaan kegiatan posyandu untuk balita secara terbatas dan dengan protokol kesehatan yang ketat. Memanfaatkan hal tersebut, salah satu mahasiswa PKL Gizi UNNES, Syahrina Maulida, ikut membantu dalam memberikan edukasi terkait pencegahan stunting, utamanya pada wilayah Dusun Klesem. Hal tersebut disambut baik oleh para ibu di wilayah Dusun Klesem.

Kegiatan PKL Gizi Masyarakat UNNES ini dilaksanakan terhitung sejak 4 Agustus 2021 hingga 13 September 2021. Selama masa PKL berlangsung, bersama dengan mahasiswa PKL dan KKN lain, juga turut serta dalam pelaksanaan kegiatan posyandu di beberapa dusun lain. Selain itu, mahasiswa yang akrab dipanggil Rina ini diketahui juga mengikuti beberapa kegiatan lain terkait kesehatan, seperti imunisasi balita.

Dokumentasi Kegiatan Posyandu di Dusun Klesem pada Senin (16/08/2021)/Dokpri

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para ibu maupun pengasuh balita di Dusun Klesem, Desa Gondoriyo, Kabupaten Semarang semakin paham dan sadar akan dampak buruk stunting yang mengintai dan bagaimana pencegahannya. Karena seperti yang telah diketahui, kondisi stunting dapat berdampak besar terhadap kondisi anak di masa depan, seperti dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, gangguan metabolisme, hingga dapat mempengaruhi kecerdasan anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline