Lihat ke Halaman Asli

Syahrian

selenophile, aquarius, aktivis

Ketika Tangan dan Tembok Bicara

Diperbarui: 6 September 2021   12:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi mural yang kemudian dihapus

Ada satu, dua, tiga juta ibu-bapak pergi di hadapan anaknya.

Mayatnya terbungkus plastik rapat, wajahnya tak terlihat lagi,

bahkan untuk terakhir kali.

Keesokan harinya di meja makan, anak itu  memicingkan mata,

dan hanya melihat piring kosong di hadapnya.

Ia pun teriak "Ya Tuhan, aku lapar, beri aku makan!"

Tuhan pun mendengar, tapi Tuhan tidak pernah menghapus doa anak itu.

Jarinya teriak lagi, memaki-maki ketidakadadilan yang dialami.

Bansos untuknya dikorupsi, malingnya juga ikut dicaci dan di-bully,

namun hakim iba hati, hukumannya diringankan lagi.

Di malam hari, anak itu keluar rumah, menyusuri tepian jalan,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline