Lihat ke Halaman Asli

Syahrial

TERVERIFIKASI

Guru Madya

Kihajar STEM: Membentuk Generasi Pelajar Indonesia yang Kritis, Kreatif, dan Berkarakter

Diperbarui: 11 Agustus 2024   00:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tengah era digitalisasi dan globalisasi yang semakin pesat, dunia pendidikan Indonesia terus berinovasi untuk mempersiapkan generasi penerus bangsa yang unggul dan berdaya saing. Salah satu inisiatif terbaru yang patut mendapat sorotan adalah program Kihajar STEM, sebuah wadah eksplorasi yang dirancang khusus untuk peserta didik dari jenjang SD, SMP, SMA, hingga SMK. Program ini hadir sebagai jawaban atas kebutuhan akan pendekatan pembelajaran yang lebih holistik dan relevan dengan tuntutan zaman.

Kihajar STEM bukan sekadar kompetisi biasa. Ia merupakan manifestasi dari upaya pemerintah untuk mengintegrasikan pendekatan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) ke dalam kurikulum pendidikan nasional. Melalui program ini, peserta didik diajak untuk mengasah kemampuan berpikir kritis, mengembangkan kreativitas, melatih kolaborasi, dan meningkatkan keterampilan komunikasi mereka. Semua ini dilakukan melalui pengembangan proyek-proyek berbasis STEM yang tidak hanya menguji pengetahuan teoretis, tetapi juga kemampuan aplikatif dalam memecahkan masalah nyata.

Lebih dari sekadar mengasah kemampuan akademis, Kihajar STEM memiliki misi yang lebih besar, yakni mendukung Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Ini berarti program ini tidak hanya berfokus pada pengembangan kecerdasan intelektual, tetapi juga pembentukan karakter dan nilai-nilai luhur yang selaras dengan ideologi bangsa. Dengan demikian, Kihajar STEM menjadi instrumen penting dalam mewujudkan visi pendidikan nasional yang holistik dan berakar pada jati diri bangsa Indonesia.

Tujuan yang ingin dicapai melalui Kihajar STEM sangatlah komprehensif. Pertama, program ini mendukung implementasi Kurikulum Merdeka melalui Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Ini menunjukkan bahwa Kihajar STEM sejalan dengan arah kebijakan pendidikan nasional terkini. Kedua, program ini bertujuan meningkatkan pemanfaatan akun akses layanan pendidikan (belajar.id) pada peserta didik, sebuah langkah strategis menuju digitalisasi pendidikan yang lebih merata dan berkualitas.

Dokumen Bu Erlina Angliati (Dokumentasi Pribadi)

Selain itu, Kihajar STEM juga fokus pada peningkatan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik, dua aspek fundamental yang menjadi pondasi bagi pengembangan keterampilan-keterampilan lainnya. Program ini juga bertujuan memotivasi baik peserta didik maupun pendidik untuk memanfaatkan TIK dalam pembelajaran berbasis STEM, sebuah keterampilan yang krusial di era digital ini.

Aspek pengembangan karakter juga tidak luput dari perhatian. Kihajar STEM berupaya menumbuhkan kemandirian, kejujuran, dan disiplin pada peserta didik. Nilai-nilai ini penting tidak hanya dalam konteks akademis, tetapi juga dalam pembentukan pribadi yang utuh dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Satu hal yang menjadi fokus utama Kihajar STEM adalah peningkatan keterampilan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif, atau yang sering disebut sebagai Keterampilan 4C. Keterampilan-keterampilan ini dianggap sebagai kunci kesuksesan di abad 21, dan Kihajar STEM hadir sebagai wadah untuk mengasah keterampilan-keterampilan tersebut secara komprehensif.

Pelaksanaan Kihajar STEM dirancang dalam empat tahap yang sistematis dan menantang. Tahap pertama, Basic, mengharuskan setiap tim yang telah mendaftar untuk mengerjakan 20 soal berbasis STEM dalam waktu 90 menit secara daring. Ini menjadi tahap penyaringan awal yang akan menyeleksi 20 tim terbaik dari setiap jenjang di setiap provinsi untuk maju ke tahap berikutnya.

Dokumen kihajar stem (Dokumentasi Pribadi)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline