Lihat ke Halaman Asli

Syahrial

TERVERIFIKASI

Guru Madya

Membumikan Numerasi, Kunci Membentuk Generasi Kritis

Diperbarui: 30 Juni 2024   07:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ILUSTRASI | KOMPAS/SUPRIYANTO

"Membekali siswa dengan numerasi berarti memberi mereka kompas untuk menavigasi kompleksitas masa depan."

Dalam lanskap pendidikan Indonesia yang terus berevolusi, satu aspek fundamental sering kali luput dari perhatian: numerasi. Konsep ini, yang jauh melampaui sekadar kemampuan berhitung, merupakan fondasi penting bagi pemikiran logis, analitis, dan kritis yang dibutuhkan di era modern. 

Sayangnya, sistem pendidikan kita masih terjebak dalam paradigma lama yang memandang numerasi sebagai domain eksklusif matematika, mengabaikan potensinya sebagai alat lintas disiplin yang dapat memperkaya seluruh spektrum pembelajaran.

Miskonsepsi tentang Numerasi

Salah satu hambatan utama dalam mengintegrasikan numerasi ke dalam kurikulum yang lebih luas adalah miskonsepsi yang meluas tentang apa sebenarnya numerasi itu. 

Banyak pendidik, pembuat kebijakan, dan bahkan orang tua yang masih memandang numerasi sebatas kemampuan melakukan perhitungan aritmetika dasar. Pandangan sempit ini tidak hanya membatasi potensi siswa, tetapi juga mengabaikan kompleksitas dan kedalaman sebenarnya dari keterampilan numerasi.

Numerasi, dalam pengertian yang lebih komprehensif, mencakup:

1. Pemahaman konseptual tentang angka dan kuantitas

2. Kemampuan untuk menginterpretasikan data dan statistik

3. Penalaran logis dan pemecahan masalah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline