Lihat ke Halaman Asli

Syahrial

TERVERIFIKASI

Guru Madya

Ilmu sebagai Pedang Bermata Dua

Diperbarui: 19 Juni 2024   00:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi KOMPAS/HERYUNANTO

"Ilmu tanpa akhlak ibarat lilin di tangan bayi, lebih banyak menghanguskan daripada menerangi."

Pengetahuan dan ilmu pengetahuan ibarat pedang bermata dua dalam tangan manusia. Semakin tajam pedang itu, semakin besar pula potensi kekuatannya untuk memberi manfaat sekaligus dampak destruktif. Pernyataan Sulistyowati Irianto, Guru Besar Antropologi Hukum Universitas Indonesia dalam tulisan opininya di harian Kompas (18/06/2024) merupakan peringatan yang amat menohok bagi kita semua.

Ilmu pengetahuan diciptakan untuk meningkatkan kehidupan manusia, memajukan peradaban, dan membuka cakrawala pemikiran baru. Sejatinya, ilmu sejati adalah penerang bagi kebaikan umat manusia. Berkat ilmu, kita dapat mengembangkan teknologi untuk mengatasi berbagai persoalan kemanusiaan seperti penyakit, kelaparan, dan kemiskinan. Ilmu jugalah yang memungkinkan kita menjelajahi alam semesta, memperluas wawasan, dan meningkatkan kualitas hidup kita.  

Namun dalam perjalanannya, ilmu juga kerap disalahgunakan untuk meraih kekuasaan dan mengendalikan sumber daya bagi kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Sejarah mencatat berbagai tragedi kemanusiaan akibat penyalahgunaan ilmu untuk maksud-maksud yang keliru. Di tangan yang salah, hasil penelitian ilmiah yang pada awalnya bertujuan mulia justru berubah menjadi alat penghancur massal.

Senjata biologi dan kimia, misalnya, awalnya merupakan hasil penelitian ilmiah yang bertujuan baik. Namun di tangan rezim otoriter dan kelompok teroris, senjata ini berubah menjadi alat pembunuh massal yang menghancurkan banyak nyawa tak berdosa. Ledakan bom nuklir di Hiroshima dan Nagasaki juga merupakan salah satu contoh paling tragis bagaimana teknologi canggih hasil dari ilmu pengetahuan disalahgunakan menjadi mesin kematian massal.

Bahkan dalam bentuknya yang lebih halus, ilmu pengetahuan juga bisa digunakan untuk membentuk narasi politik yang menyesatkan, membelokkan fakta, dan menciptakan opini publik yang keliru demi meraih kekuasaan. Penelitian-penelitian dimuat sedemikian rupa agar menghasilkan kesimpulan yang menguntungkan pihak tertentu. Temuan ilmiah dikemas dan dimanipulasi seolah menjadi kebenaran mutlak untuk memperkuat ideologi yang menguntungkan rezim berkuasa.

Kita patut mempertanyakan, sudahkah ilmuwan dan akademisi hari ini memiliki kesadaran penuh akan tanggung jawab mereka? Seberapa jauh sifat netralitas keilmuan masih dijunjung tinggi ataukah kini telah terkontaminasi oleh berbagai kepentingan politik dan ekonomi? Sudahkah mereka benar-benar menjaga jarak dari godaan kekuasaan dan berlaku objektif dalam menjalankan tugas suci mereka sebagai penjaga dan pengemban ilmu?

Tanpa kesadaran etis dan sikap kritis, ilmu pengetahuan ibarat sebilah pedang yang lepas dari kendali, bisa menghancurkan siapa saja di sekitarnya. Para ilmuwan dan akademisi perlu senantiasa menjaga integritasnya, tidak mudah tergoda oleh iming-iming kekuasaan dan popularitas sesaat. Mereka harus mampu membedakan antara ilmu yang sejati yang membawa pencerahan bagi umat manusia, dengan ilmu yang disalahgunakan untuk memuaskan nafsu berkuasa semata.

Mengutip kata-kata bijak seorang ilmuwan muslim terkemuka, Ibnu Khaldun, "Barangsiapa yang mengabaikan pengetahuan maka ia bagaikan keledai yang hanya membawa buku-buku di atas punggungnya saja." Ilmu hanya akan bermakna selama didasari dengan niat tulus untuk memanfaatkannya secara benar bagi kemaslahatan umat manusia. Ilmuwan dan akademisi masa kini bertugas besar untuk mengarahkan arah perkembangan ilmu kepada kebaikan umat manusia, bukan terjebak dalam permainan politik kekuasaan yang merusak makna luhur ilmu itu sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline