Lihat ke Halaman Asli

Syahrial

TERVERIFIKASI

Guru Madya

Aksi Nyata, Bukan Retorika: Membangun Karakter Pancasila dengan Keteladanan Karya

Diperbarui: 11 Juni 2024   14:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pak Rachmat Fuadi 

"Pendidikan karakter sejati terletak pada memberikan teladan, bukan sekedar mengajarkan teori."

Pendidikan karakter merupakan aspek penting dalam membentuk generasi muda yang berakhlak mulia dan mencintai nilai-nilai luhur bangsa. Namun, pendekatan yang selama ini diterapkan seringkali terjebak dalam formalitas semata, tanpa menyentuh esensi yang sebenarnya. Alih-alih mengajarkan kepada siswa untuk memamerkan kemewahan materi, seharusnya kita mengajak mereka untuk membangun karakter Pancasila melalui keteladanan karya nyata.

Pertama, kita harus mengajak siswa untuk lebih religius dalam mengamalkan ajaran agamanya. Nilai-nilai keberagamaan ini tidak cukup hanya diajarkan secara teoretis di kelas, tetapi harus ditampilkan dalam bentuk karya nyata. Misalnya, sekolah dapat mengadakan kegiatan sosial keagamaan seperti bakti sosial, mengunjungi panti asuhan, atau menyumbang korban bencana alam. 

Dalam kegiatan ini, siswa dapat terlibat langsung dalam kegiatan amal, seperti membagikan sembako, mengajar anak-anak di panti asuhan, atau membantu evakuasi dan pendistribusian bantuan bagi korban bencana. Melalui kegiatan ini, siswa akan lebih memahami makna kasih sayang, kepedulian, dan tolong-menolong sebagai wujud keimanan mereka.

Kedua, kita harus memanusiakan manusia dengan mengajarkan kepada siswa untuk menghargai harkat dan martabat setiap individu. Ini dapat dilakukan dengan mengikutsertakan mereka dalam kegiatan sosial seperti menanam mangrove, membersihkan lingkungan, atau membantu masyarakat yang terdampak bencana alam. 

Dalam kegiatan ini, siswa dapat berinteraksi langsung dengan masyarakat, merasakan penderitaan mereka, dan memberikan kontribusi nyata untuk meringankan beban mereka. Kegiatan ini akan menumbuhkan rasa empati, solidaritas sosial, dan kepedulian terhadap sesama dalam diri siswa.

Ketiga, kita harus mengajarkan persatuan dan kesatuan melalui kegiatan yang dapat mempersatukan siswa dari berbagai latar belakang. Salah satu cara yang efektif adalah dengan mengikuti kegiatan pramuka atau organisasi kepemudaan lainnya seperti Bahari, Dirgantara, dan Kalpataru. 

Dalam kegiatan ini, siswa akan belajar untuk bekerja sama dalam tim, menghargai perbedaan, dan menjunjung tinggi semangat persatuan. Mereka akan dihadapkan pada tantangan yang harus diselesaikan secara bersama-sama, sehingga akan terjalin ikatan persaudaraan dan rasa kekeluargaan yang kuat.

Dokumen Pak Rachmat Fuadi 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline