Lihat ke Halaman Asli

Syahrial

TERVERIFIKASI

Guru Madya

Merangkul Warisan Budaya demi Membentuk Karakter Bangsa

Diperbarui: 9 Maret 2024   00:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi tari kecak di Uluwatu, Bali, dengan latar matahari terbenam. (Sumber: UNSPLASH/Mauro-Fabio Cilurzo via kompas.com)

"Seni dan budaya adalah jendela untuk melihat ke dalam jiwa sebuah bangsa."

Pendidikan budaya dan seni seharusnya menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan di seluruh dunia. Sayangnya, bidang studi ini seringkali dianggap sebagai pelengkap dan tidak mendapat prioritas dalam sistem pendidikan. Padahal, pendidikan budaya dan seni memiliki manfaat besar bagi perkembangan siswa.

Berdasarkan penelitian Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNESCO, pendidikan seni dan budaya dapat membantu siswa mengembangkan kecerdasan emosional, kreativitas, dan pemikiran kritis. 

Ini adalah keterampilan penting yang dibutuhkan di abad 21, di mana teknologi dan otomatisasi semakin berkembang. Pendidikan seni dan budaya juga terbukti dapat meningkatkan hasil akademik dan non-akademik siswa.

Siswa yang mendapat pendidikan seni dan budaya memiliki motivasi belajar yang lebih tinggi. Mereka juga lebih baik dalam bekerja sama, berpikir kritis, dan memecahkan masalah. Keterampilan ini sangat berharga di pasar kerja modern. 

Selain itu, pendidikan seni dan budaya membantu siswa mengekspresikan diri dan meningkatkan rasa percaya diri mereka. Ini penting untuk kesejahteraan mental dan emosi para siswa.

Oleh karena itu, negara-negara anggota UNESCO dengan suara bulat mengadopsi kerangka kerja global baru untuk pendidikan, kebudayaan, dan seni. 

Hal ini menjadi komitmen dari Konferensi Dunia tentang Pendidikan Kebudayaan dan Seni yang diselenggarakan UNESCO dan Uni Emirat Arab di Abu Dhabi pada 13-15 Februari 2024. 

Konferensi tersebut mempertemukan hampir 1.000 pemangku kepentingan kebudayaan dan pendidikan, termasuk 90 menteri, 125 perwakilan negara anggota UNESCO, pembuat kebijakan, para ahli dan lembaga swadaya masyarakat, serta badan-badan PBB, akademisi, dan sektor swasta.

Kerangka kerja global baru ini menetapkan rekomendasi untuk memperkuat peran pendidikan budaya dan seni. Beberapa rekomendasi utamanya antara lain:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline