Lihat ke Halaman Asli

Syahrial

TERVERIFIKASI

Guru Madya

Novel Sang Pemimpi Karya Andrea Hirata: 7 Faktor yang Membuatnya Tak Pernah Lepas Dari Tangan Pembaca

Diperbarui: 6 Januari 2024   12:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: Jaklitera

"Hidup terlalu singkat untuk dilalui tanpa tujuan. Temukan passion dan kejarlah mimpimu."

Novel biografi berjudul "Sang Pemimpi" karya Andrea Hirata yang terbit pertama kali pada 2006 silam hingga kini masih menjadi salah satu novel Indonesia paling laris dan populer. Kisah hidup Andrea Hirata semasa SMP di Pulau Belitong ini mampu menyihir banyak pembaca dan difilmkan karena proses kreatif penulisannya yang apik. Ada apa saja di balik sukses novel Sang Pemimpi ini? 

Karakter Tokoh Utama yang Kuat dan Memorable

Tokoh utama dalam novel Sang Pemimpi ini adalah Ikal, anak nelayan miskin yang memiliki cita-cita jadi penulis novel terkenal. Sosok Ikal digambarkan sangat detail dan memorable. Pembaca seolah bisa berteman dan mengenal dekat sosok Ikal. Karakternya yang cerdas, ambisius, pekerja keras, setia kawan, humoris, sekaligus melankolis membuatnya tampak hidup di mata pembaca. Tak hanya Ikal, tokoh utama lain seperti Arai, Jimbron, dan Mahar juga memiliki karakter unik dan kuat. Kita jadi cepat akrab dengan mereka. 

Alur yang Menarik dengan Banyak Twist 

Selain tokoh-tokoh yang kuat, kunci sukses novel Sang Pemimpi juga terletak pada plot atau alur cerita yang dibangun dengan apik oleh Andrea Hirata. Alur diceritakan secara kronologis mulai masa kecil Ikal hingga remaja. Ada banyak twist dan turning point yang membuat pembaca penasaran. Misalnya saat Ikal harus berhenti sekolah karena ayahnya bangkrut atau bagaimana perjuangan Ikal mengejar beasiswa ke Perancis. Semua diceritakan secara apa adanya namun tetap logis dan masuk akal. Tidak ada cerita yang terlalu dibuat-buat sehingga mudah diterima pembaca.   

Latar dan Deskripsi Detail nan Hidup

Faktor penting lainnya adalah kemampuan Andrea Hirata menciptakan latar dan suasana yang sangat hidup di novel ini. Deskripsi detail tentang kehidupan di Desa Gantong, SD Muhammadiyah, pantai, laut dan aktivitas nelayan, rumah dan kehidupan tokoh-tokoh membuat pembaca seolah ikut berada di Pulau Belitong dan mengalami sendiri kisah yang diceritakan. Andrea Hirata sangat piawai membangun imaji pembaca lewat pendeskripsian detailnya. 

Gaya Bahasa Sederhana Namun Puitis

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline