Lihat ke Halaman Asli

Syahrial

TERVERIFIKASI

Guru Madya

Tes Adaptif & Portofolio Digital: Arsitektur Baru Evaluasi Pembelajaran

Diperbarui: 15 Desember 2023   00:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Blibli.com

"Pendidikan adalah perjalanan, dan asesmen yang bijak menjadi peta bagi setiap langkah keberhasilan."

Pendidikan adalah landasan bagi kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu, penilaian keberhasilan pembelajaran peserta didik menjadi krusial dalam menentukan kualitas sistem pendidikan suatu negara. Saat ini, Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) telah menjadi alat ukur kinerja pembelajaran pada tingkat satuan pendidikan. Meskipun demikian, perlu dipertimbangkan metode tambahan untuk mengukur hasil belajar individu secara obyektif.

ANBK memberikan gambaran umum tentang kualitas pendidikan di suatu wilayah, tetapi bagaimana kita dapat menilai pencapaian belajar setiap individu secara mendalam? Jika selama ini hasil belajar peserta didik ditentukan oleh sekolah, perlu adanya suatu asesmen yang lebih obyektif untuk mengukur keberhasilan belajar peserta didik pada akhir jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Sebuah asesmen tambahan dapat menjadi semacam ujian dari negara sebagai tolok ukur keberhasilan pendidikan individu warga negara, sekaligus sebagai alat untuk menguji kualitas layanan pendidikan di sekolah-sekolah kita. Dalam konteks ini, beberapa solusi kreatif dapat diusulkan untuk mengatasi tantangan ini.

Pertama, pengembangan tes adaptif komputer dapat menjadi langkah inovatif. Tes ini dapat secara dinamis menyesuaikan tingkat kesulitan berdasarkan kinerja siswa. Dengan memanfaatkan teknologi, tes adaptif komputer dapat memberikan asesmen yang lebih akurat terhadap kemampuan belajar setiap individu. Siswa yang menunjukkan kemajuan pesat dapat dihadapkan dengan materi yang lebih menantang, sementara mereka yang memerlukan bantuan tambahan dapat fokus pada tingkat kesulitan yang sesuai.

Selain itu, portofolio digital juga dapat menjadi alternatif yang efektif. Portofolio ini mencatat pencapaian siswa secara menyeluruh selama jenjang pendidikan. Dengan memanfaatkan teknologi digital, portofolio ini dapat mencakup berbagai macam karya, proyek, dan pencapaian lainnya yang mencerminkan kemajuan siswa. Sebagai contoh, dokumentasi hasil proyek, portofolio keterampilan, dan catatan pengembangan diri dapat menjadi bagian integral dari penilaian. Pendekatan ini memberikan gambaran yang lebih holistik tentang kemampuan dan perkembangan siswa selama proses pembelajaran.

Namun, kendala mungkin muncul terkait dengan penyelenggaraan dan validitas asesmen tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya pedoman yang jelas dan standar yang dapat diakses secara nasional. Sertifikasi dan pelatihan bagi pendidik yang terlibat dalam proses penilaian ini juga penting agar asesmen dapat dilaksanakan dengan konsistensi dan akurasi.

Asesmen obyektif tidak hanya sekadar alat ukur kemampuan akademis, tetapi juga mencerminkan keterampilan yang relevan dengan dunia nyata. Misalnya, tes keterampilan interpersonal, pemecahan masalah, dan kreativitas dapat diintegrasikan ke dalam asesmen. Dengan demikian, kita tidak hanya menilai pengetahuan siswa, tetapi juga persiapan mereka untuk menghadapi tantangan di masa depan.

Penting untuk menciptakan asesmen yang mengakomodasi beragam gaya belajar dan bakat siswa. Beberapa siswa mungkin lebih unggul dalam pengembangan proyek kreatif, sementara yang lain mungkin menonjol dalam ujian tertulis. Dengan memahami perbedaan ini, kita dapat mengembangkan asesmen yang lebih inklusif dan relevan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline