Lihat ke Halaman Asli

Syahrial

TERVERIFIKASI

Guru Madya

Apresiasi Guru dan Kode Etik Profesionalitas

Diperbarui: 6 September 2023   00:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. iStock via Canva 

"Kejujuran adalah Landasan Utama Kesuksesan dalam Pendidikan"

Menjadi guru wajib jujur dan profesional. Hal ini sangat penting, terutama ketika seorang guru mempertimbangkan untuk mencalonkan diri untuk mendapatkan penghargaan atau apresiasi dalam dunia pendidikan.

Mencalonkan diri sendiri untuk mendapatkan penghargaan adalah langkah yang sah dan dapat diambil oleh setiap guru yang merasa layak dan berprestasi. Namun, penting untuk memahami bahwa tindakan ini harus dilakukan dengan integritas dan jujur. Guru harus memiliki keyakinan yang kuat bahwa mereka benar-benar memenuhi syarat untuk mendapatkan penghargaan atau apresiasi tersebut sebelum memutuskan untuk mencalonkan diri. Jika tidak, pencalonan diri semacam itu dapat dengan mudah melanggar prinsip-prinsip kejujuran profesional yang seharusnya menjadi inti dari profesi guru.

Pertama-tama, sebelum mencalonkan diri untuk mendapatkan penghargaan, seorang guru harus melakukan pertimbangan yang matang. Pertanyaan kunci yang harus diajukan adalah, "Apakah saya benar-benar memenuhi syarat untuk mendapatkan penghargaan atau apresiasi ini?" Ini adalah langkah awal yang sangat penting dalam menjaga integritas diri sebagai seorang guru. Guru yang mencalonkan diri tanpa mempertimbangkan dengan baik apakah mereka memenuhi syarat atau tidak, mungkin hanya membuang-buang waktu dan sumber daya dalam proses tersebut. Lebih buruk lagi, mereka mungkin merusak reputasi mereka sendiri dan menghancurkan kepercayaan orang lain terhadap mereka.

Selanjutnya, jika seorang guru yakin bahwa mereka memenuhi syarat untuk mendapatkan penghargaan, mereka harus menyampaikan pencalonan diri mereka secara terbuka dan jujur. Ini berarti mengikuti prosedur yang telah ditentukan oleh pemberi penghargaan dan memberikan informasi yang akurat dan lengkap tentang diri mereka sendiri. Guru harus menghindari segala bentuk manipulasi atau pemalsuan informasi. Sebagai contoh, mencantumkan pencapaian palsu atau mengubah riwayat pendidikan adalah tindakan yang jelas melanggar etika profesional. Kejujuran adalah kunci, bahkan dalam proses pencalonan.

Yang tidak kalah pentingnya, guru harus menghindari upaya-upaya untuk mempengaruhi hasil pemilihan. Ketika sebuah penghargaan diputuskan oleh pihak lain, seperti panel penilai atau komite penghargaan, guru seharusnya tidak mencoba memengaruhi keputusan tersebut dengan cara yang tidak etis. Ini termasuk memberikan hadiah atau suap kepada pihak yang berwenang atau melakukan tindakan yang dapat memengaruhi proses penilaian. Guru harus mempercayai bahwa kejujuran dan kompetensi mereka akan dihargai tanpa adanya upaya-upaya yang tidak etis.

Kode Etik Guru Indonesia juga menekankan pentingnya menjaga kredibilitas profesi guru. Dalam hal ini, mencalonkan diri untuk penghargaan dengan integritas adalah salah satu cara untuk memperkuat kredibilitas ini. Guru yang terbuka dan jujur tentang pencalonan diri mereka tidak hanya membuktikan bahwa mereka memahami dan menghormati prinsip-prinsip etika profesional, tetapi juga memberikan contoh yang baik bagi siswa dan rekan-rekan guru mereka.

Selain itu, guru yang mencalonkan diri dengan integritas juga berkontribusi positif terhadap pembangunan sistem pendidikan yang lebih kuat. Mereka menjadi model peran bagi siswa mereka, mengajarkan mereka tentang pentingnya berusaha dengan keras dan jujur dalam mencapai tujuan mereka. Selain itu, guru yang mencalonkan diri dan berhasil mendapatkan penghargaan juga dapat memberikan inspirasi kepada rekan-rekan guru lainnya untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Namun, perlu diingat bahwa mencalonkan diri untuk penghargaan bukanlah satu-satunya cara untuk menunjukkan kejujuran profesional. Guru dapat mencapai ini melalui berbagai cara, seperti memberikan pelajaran berkualitas, mendukung perkembangan siswa, dan berkontribusi dalam pengembangan kurikulum sekolah. Mencalonkan diri adalah salah satu pilihan, tetapi tidak boleh dianggap sebagai satu-satunya cara untuk membuktikan kejujuran dan profesionalitas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline