Lihat ke Halaman Asli

Syahrial

TERVERIFIKASI

Guru Madya

Indonesia 78 Tahun: Permasalahan yang Tak Kunjung Usai

Diperbarui: 17 Agustus 2023   08:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. iStock via Canva 

"Indonesia adalah negara yang memiliki potensi yang besar. Mari kita bersama-sama memanfaatkan potensi tersebut untuk membangun Indonesia yang lebih baik untuk generasi mendatang."

Saat ini usia kemerdekaan bangsa Indonesia telah mencapai 78 tahun, sejak Bung Karno mengumandangkan teks proklamasi di Jakarta. Selama periode ini, bangsa kita telah melewati berbagai perjuangan, rintangan, dan tantangan yang terus berganti. Di setiap era, masalah yang berbeda-beda muncul dan meninggalkan sejumlah pekerjaan rumah yang serius yang harus segera ditangani.

Namun demikian, kebebasan dari penjajah belum menyelesaikan seluruh permasalahan. Masih ada banyak isu yang perlu diatasi, dan beberapa di antaranya akan terus menghantui generasi mendatang. Problem-problem ini membentuk identitas suatu bangsa, mirip dengan cara masalah membentuk karakter seseorang ketika ia dewasa. Negara juga mengalami proses serupa dalam menghadapi masalah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan kerja sama yang sinergis dari berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat.

Permasalahan-permasalahan yang telah ada sejak awal kemerdekaan hingga sekarang adalah kemiskinan, ketimpangan ekonomi, korupsi, pendidikan yang rendah, kesehatan yang buruk, dan kerusakan lingkungan.

Kemiskinan

Kemiskinan adalah permasalahan yang paling utama di Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2021, jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 27,55 juta orang atau 9,71% dari total penduduk. Kemiskinan disebabkan oleh berbagai faktor, seperti ketimpangan ekonomi, pendidikan yang rendah, dan lapangan kerja yang terbatas.

Ketimpangan ekonomi

Ketimpangan ekonomi adalah permasalahan yang juga telah ada sejak awal kemerdekaan. Menurut data BPS, pada tahun 2021, 1% penduduk Indonesia yang terkaya memiliki 45,9% dari total kekayaan nasional, sedangkan 40% penduduk Indonesia yang termiskin hanya memiliki 10,5% dari total kekayaan nasional. Ketimpangan ekonomi disebabkan oleh berbagai faktor, seperti korupsi, monopoli, dan kebijakan ekonomi yang tidak pro-rakyat.

Korupsi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline