"Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, namun mereka juga manusia biasa yang memiliki kebutuhan dan keinginan yang sama seperti orang lain. Salah satu keinginan mereka adalah untuk memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anaknya, namun hal ini sering kali terhalang oleh faktor ekonomi."
Guru adalah salah satu profesi yang sangat penting dalam masyarakat. Merekalah yang bertugas mendidik dan mengajar anak-anak agar menjadi cerdas dan berbudi pekerti luhur. Namun, di balik semua itu, guru juga memiliki banyak tantangan, salah satunya adalah kesulitan melanjutkan pendidikan anaknya ke perguruan tinggi.
Ada banyak alasan mengapa guru kesulitan melanjutkan pendidikan anaknya ke perguruan tinggi. Salah satu alasan yang paling utama adalah faktor ekonomi. Gaji guru yang relatif rendah membuat mereka sulit untuk mengumpulkan biaya pendidikan yang tinggi.
Guru yang bekerja di daerah terpencil yang jauh dari pusat pendidikan, membuat mereka sulit untuk mengakses informasi tentang pendidikan tinggi dan mendapatkan bantuan untuk biaya pendidikan.
Kesulitan guru melanjutkan pendidikan anaknya ke perguruan tinggi tentu saja memiliki dampak yang negatif bagi pendidikan di Indonesia. Hal ini dapat menyebabkan menurunnya kualitas pendidikan di Indonesia karena banyak anak guru yang tidak memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan tinggi.
Selain itu, hal ini juga dapat membuat guru menjadi kurang termotivasi dalam bekerja karena mereka merasa bahwa mereka tidak dapat memberikan yang terbaik bagi anak-anak mereka.
Berikut adalah beberapa contoh kebijakan yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi kesulitan guru melanjutkan pendidikan anaknya ke perguruan tinggi.
1. Meningkatkan gaji guru
Gaji guru yang relatif rendah menjadi salah satu alasan utama mengapa guru kesulitan melanjutkan pendidikan anaknya ke perguruan tinggi. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata gaji guru di Indonesia pada tahun 2020 adalah Rp4.161.500 per bulan. Angka ini jauh lebih rendah dari rata-rata gaji karyawan swasta yang mencapai Rp5.220.000 per bulan.