Lihat ke Halaman Asli

Syahrial

TERVERIFIKASI

Guru Madya

Guru Kurang Antusias Menerapkan Kurikulum Merdeka?

Diperbarui: 16 Juli 2023   12:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Tanoto Foundation via kompas.com

"Guru yang baik itu tidak hanya mengajar, tetapi juga belajar." - Maria Montessori

Tidak semua orang siap dengan perubahan, terutama yang sudah merasa nyaman dengan kondisi sebelumnya. Termasuk guru, tidak semua guru siap menerima perubahan kurikulum. Ada sebagian guru yang kurang antusias menerapkan kurikulum merdeka.

Ada beberapa alasan mengapa guru mungkin tidak terlihat antusias untuk melaksanakan Kurikulum Merdeka, padahal kurikulum merdeka ini memberikan ruang lebih luas bagi guru untuk berkreasi dan berinovasi.

Kurang sosialisasi.

Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum yang relatif baru dalam dunia pendidikan. Sebagai hasilnya, masih ada banyak guru yang belum sepenuhnya memahami konsep dan prinsip-prinsip yang terkandung di dalamnya. Kesulitan dalam memahami kurikulum ini dapat menimbulkan kebingungan dan keraguan di kalangan guru ketika mereka harus menerapkannya. 

Oleh karena itu, diperlukan upaya lebih lanjut untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada para guru mengenai Kurikulum Merdeka agar mereka dapat menerapkannya dengan lebih efektif.

Kekhawatiran terhadap perubahan

Kurikulum Merdeka merupakan perubahan besar dari kurikulum sebelumnya. Sebagai hasilnya, tidak mengherankan jika ada guru yang merasa khawatir terhadap perubahan ini. Salah satu kekhawatiran yang mungkin muncul adalah ketidakmampuan mereka untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. 

Guru-guru tersebut mungkin merasa cemas dan ragu apakah mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dengan efektif. Mereka mungkin merasa perlu meningkatkan kompetensi mereka atau mempelajari metode pembelajaran baru yang sesuai dengan perubahan kurikulum tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline