Lihat ke Halaman Asli

Syahrial

TERVERIFIKASI

Guru Madya

Anak Perempuan dan STEM: Mengatasi Tantangan, Mewujudkan Potensi

Diperbarui: 17 Juni 2023   00:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KOMPAS/Ferganata Indra Ristmoko

"Kesetaraan bukanlah pilihan, tapi keharusan; mari kita bersama-sama merangkul kekuatan anak perempuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi."

Dalam era di mana teknologi dan ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat, penting bagi masyarakat kita untuk memastikan bahwa setiap individu, tanpa memandang jenis kelamin, memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan karier yang sukses dalam bidang STEM (Sains, Teknologi, Engineering (Rekayasa), dan Matematika). Meskipun ada peningkatan kesadaran akan pentingnya kesetaraan gender, tetapi masih ada kesenjangan yang signifikan antara laki-laki dan perempuan dalam bidang-bidang ini. 

Tulisan ini membahas hasil analisis yang menyoroti tantangan yang dihadapi anak perempuan dalam mengejar karier di bidang STEM, serta pentingnya langkah-langkah untuk membangun karier yang inklusif bagi mereka.

Penghapusan Stereotip Gender

Salah satu faktor utama yang berkontribusi pada kesenjangan gender dalam bidang STEM adalah stereotip gender yang masih ada di masyarakat kita. Stereotip ini dapat mempengaruhi persepsi dan harapan masyarakat terhadap anak perempuan, serta membatasi pilihan karier mereka. 

Sebagai contoh, persepsi umum bahwa matematika dan teknik adalah bidang yang lebih cocok bagi laki-laki dapat menghambat anak perempuan untuk mengembangkan minat dan bakat mereka dalam bidang tersebut. 

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk melibatkan semua pemangku kepentingan, termasuk keluarga, pendidik, dan media, dalam menghapus stereotip gender yang merugikan ini dan mempromosikan keyakinan bahwa anak perempuan mampu mengejar karier di bidang STEM dengan sukses.

Mendorong Minat dan Kepercayaan Diri

Hasil analisis juga menunjukkan bahwa anak perempuan cenderung mengungguli anak laki-laki dalam bidang sains di sekolah menengah. Hal ini menunjukkan bahwa anak perempuan memiliki potensi besar dalam STEM, namun minat dan kepercayaan diri mereka perlu diperkuat agar mereka tetap tertarik dalam mengembangkan karier di bidang tersebut. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline