Lihat ke Halaman Asli

Syahrial

TERVERIFIKASI

Guru Madya

Asesmen Pembelajaran: Ketika Guru (Bukan) Jadi Hakim, Siswa (Bukan) Jadi Terdakwa

Diperbarui: 18 April 2023   09:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi siswa SD mengikuti Asesmen Nasional. Sumber: Dok. Kemendikbud via Kompas.com

"Asesmen yang baik memberikan gambaran yang jelas tentang kekuatan dan kelemahan siswa, sehingga guru dapat membantu mereka mencapai potensi penuh mereka." - Dylan Wiliam

Evaluasi pembelajaran merupakan proses yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemajuan dan pencapaian siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Asesmen, baik formatif maupun sumatif, adalah salah satu bentuk evaluasi yang paling sering digunakan oleh guru.

Asesmen formatif merupakan proses evaluasi yang dilakukan selama proses pembelajaran. Tujuan utama dari asesmen formatif adalah untuk memberikan umpan balik kepada siswa tentang kemajuan mereka dalam memahami materi dan keterampilan yang diajarkan. 

Dengan adanya asesmen formatif, guru dapat mengetahui sejauh mana siswa telah memahami materi yang telah diajarkan. Guru dapat memberikan umpan balik yang efektif kepada siswa dan membantu mereka memperbaiki kinerja mereka. Selain itu, asesmen formatif juga membantu guru dalam mengevaluasi dan memperbaiki metode pengajaran yang digunakan.

Sementara itu, asesmen sumatif merupakan proses evaluasi yang dilakukan pada akhir suatu periode pembelajaran. Tujuan utama dari asesmen sumatif adalah untuk menentukan pencapaian keseluruhan siswa selama proses pembelajaran. Dalam hal ini, asesmen sumatif digunakan sebagai evaluasi akhir untuk menentukan kelulusan atau promosi siswa.

Desain grafis assessment. Sumber foto: stock foto Canva 

Baik asesmen formatif maupun sumatif memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari asesmen formatif adalah bahwa ini memberikan umpan balik yang efektif kepada siswa dan membantu mereka memperbaiki kinerja mereka. Selain itu, asesmen formatif juga membantu guru dalam mengevaluasi dan memperbaiki metode pengajaran yang digunakan. Namun, kelemahan dari asesmen formatif adalah bahwa ini memerlukan waktu dan tenaga untuk dilakukan secara teratur.

Kelebihan dari asesmen sumatif adalah bahwa ini memberikan gambaran tentang pencapaian keseluruhan siswa dan dapat digunakan untuk menentukan kelulusan atau promosi siswa. Namun, kelemahan dari asesmen sumatif adalah bahwa ini hanya memberikan umpan balik setelah suatu periode pembelajaran selesai dan tidak memberikan informasi tentang kemajuan siswa selama proses pembelajaran.

Oleh karena itu, sebagai guru, sangat penting untuk memahami perbedaan antara asesmen formatif dan sumatif, serta kelebihan dan kekurangannya, sehingga dapat memilih jenis asesmen yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran siswa. Namun, sebagai opini saya, kedua jenis asesmen ini harus digunakan secara seimbang dalam evaluasi pembelajaran.

Asesmen formatif harus dilakukan secara teratur selama proses pembelajaran untuk memberikan umpan balik yang efektif kepada siswa dan membantu mereka memperbaiki kinerja mereka. Dengan adanya asesmen formatif, guru dapat mengetahui sejauh mana siswa telah memahami materi dan keterampilan yang diajarkan dan dapat memperbaiki metode pengajaran yang digunakan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline