Lihat ke Halaman Asli

Syahrial

TERVERIFIKASI

Guru Madya

Inspirasi Ulama, Menulis untuk Kebaikan

Diperbarui: 9 April 2023   06:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi menulis dengan tinta dan pena. Sumber foto: stok foto Canva 

"Menulis adalah cara kita menyampaikan pesan kebaikan kepada dunia. Belajarlah dari ulama-ulama terdahulu yang telah meninggalkan karya-karya besar untuk memberikan manfaat bagi banyak orang."

Pada zaman sekarang ini, seringkali kita terlalu sibuk dengan rutinitas sehari-hari dan berbagai kesibukan lainnya sehingga seringkali melupakan pentingnya menulis hal-hal yang baik dan menyebarkan kebaikan. Padahal, menulis adalah sebuah kegiatan yang sangat bermanfaat bagi diri sendiri dan juga bagi orang lain. Dalam konteks keagamaan, menulis dapat menjadi sarana untuk menyebarluaskan ajaran agama dan memberikan manfaat bagi umat manusia.

Dalam konteks ini, ada banyak contoh ulama-ulama terdahulu yang telah memberikan kontribusi besar bagi dunia Islam melalui karya-karya tulisannya. Ulama-ulama seperti Imam Al-Ghazali, Ibnu Sina, Ibnu Khaldun, Imam Nawawi, dan banyak lagi, telah menulis berbagai buku yang menjadi sumber ilmu dan rujukan bagi umat Islam hingga kini. Mereka tidak hanya menulis tentang agama, tetapi juga tentang berbagai bidang pengetahuan lainnya seperti sains, filsafat, dan sejarah.

Menulis hal-hal yang baik dan menyebarkan kebaikan adalah sebuah tindakan yang dapat dilakukan oleh siapa saja. Kita tidak perlu menjadi seorang ulama atau ahli pengetahuan untuk dapat menulis hal-hal yang bermanfaat bagi orang lain. Menulis dapat dimulai dari hal-hal kecil seperti membuat catatan, menulis di blog, atau bahkan membuat konten di media sosial.

Dalam Islam, menulis dianggap sebagai suatu kebajikan. Rasulullah memerintahkan umatnya untuk menulis. Dalam sebuah hadis, Rasulullah bersabda: "Ikatlah ilmu dengan menulisnya." Hadis ini menunjukkan betapa pentingnya menulis dalam Islam, dan bahwa menulis juga dapat menjadi amal kebaikan yang dapat memberikan manfaat bagi orang lain.

Selain itu, menulis juga dapat menjadi sarana untuk menyebarkan kebaikan. Dalam dunia yang semakin terkoneksi, menulis dapat menjadi sarana untuk menyebarkan ajaran agama, nilai-nilai positif, dan berbagai kebaikan lainnya. Dengan menulis, kita dapat berbagi pengalaman, inspirasi, dan pemikiran yang dapat memberikan manfaat bagi orang lain.

Namun, menulis juga memiliki tantangan-tantangan tersendiri. Salah satu tantangan terbesar adalah kurangnya waktu dan motivasi untuk menulis. Kadang-kadang kita terlalu sibuk dengan rutinitas sehari-hari sehingga sulit untuk menyisihkan waktu untuk menulis. Selain itu, kurangnya motivasi dan inspirasi juga dapat menjadi hambatan untuk menulis.

Untuk mengatasi tantangan ini, kita perlu memiliki tekad yang kuat untuk menulis. Kita juga perlu mencari inspirasi dari berbagai sumber, seperti membaca buku, mengikuti kajian, atau berdiskusi dengan orang lain. Kita juga perlu memiliki disiplin dan rutinitas yang baik untuk menulis secara teratur.

Dalam menghadapi tantangan tersebut, kita dapat belajar dari ulama-ulama terdahulu yang telah menulis karya-karya hebat. Salah satu hal yang dapat kita pelajari dari mereka adalah kemampuan mereka untuk menyederhanakan bahasa dan membuatnya mudah dipahami oleh orang awam. Ulama-ulama terdahulu tidak hanya menulis untuk kalangan intelektual atau akademisi, tetapi juga untuk masyarakat umum.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline