Lihat ke Halaman Asli

Syahrani

Baiknya segera memulai. Berhenti berandai-andai.

Jangan-Jangan Saya Sendiri Pelakunya

Diperbarui: 29 November 2023   05:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bergembiralah dengan kebahagiaan orang lain.

Teman kita sukses, kita turut senang.

Teman kita naik jabatan, kita juga senang.

Teman kita dapat nikmat berlipat, kita pun ikut senang.

"Apakah ada orang yang tidak suka ketika orang lain berhasil?"

Banyak...Sangat banyak. Tidak semua orang suka dengan keberhasilan kita, tidak semua orang senang dengan pencapaian kita.

Hasad bisa menyerang kapan saja, baik orang itu berada di atas ataupun saat dia terpuruk.

Ketika ia terpuruk, tertanam kebencian agar orang yang dibencinya itu jatuh, bangkrut, gagal. Ketika berada 'di atas', ia tidak puas dengan keterpurukan orang lain. Pengennya orang tersebut lebih terpuruk lagi.

Siapa yang bisa terkena hasad? Semua orang!

Jangan-jangan Saya sendiri pelakunya. Mari sama-sama introspeksi, apakah di dalam hati kita sudah terkena hasad? Apakah kita saat ini membenci kebahagiaan orang lain dan ingin agar kebahagiaan itu dicabut? Naudzubillah.

Hasad atau dengki adalah penyakit hati dan termasuk dosa besar. Hasad adalah suatu kondisi ketika kita tidak suka dengan nikmat orang lain, yang lebih parah, kita ingin agar nikmat tersebut dicabut dari orang tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline