Guru saya berpesan, ketika bertemu orang lain, jangan pernah meremehkannya, apapun sebabnya.
Jika bertemu orang yang lebih muda, katakanlah dalam hati bahwa dosa dia lebih sedikit dibandingkan kita.
Jika bertemu orang yang lebih tua, katakanlah dalam hati bahwa amal dia lebih banyak dibanding kita.
Jika bertemu anak kecil, katakanlah dalam hati bahwa dia tidak berdosa atas segala kelakuannya, sedangkan kita, harus mempertanggungjawabkan setiap tindakan yang kita lakukan.
Jika bertemu orang gila, katakanlah dalam hati bahwa dia tidak dihisab atas perbuatannya.
Jika bertemu orang bodoh, katakanlah dalam hati bahwa kelalaiannya diakibatkan oleh ketidaktahuannya, sedangkan kita, sudah diberikan pengetahuan oleh Allah, tapi tetap lalai.
Jika bertemu orang kafir, katakanlah dalam hati, setiap saat Allah bisa kasih hidayah untuk menjadi muslim sedangkan kita, belum tentu tetap berada di jalan Allah di saat sakaratul maut.
Kita seringkali hanya melihat orang lain berdasarkan aktifitas dan subyektifitas saja. Secara kasat mata, mungkin orang tersebut kedudukannya di bawah kita, mungkin pekerjaannya lebih hina dibanding kita, mungkin kondisi ekonominya lebih buruk dibanding kita, tapi kita tidak pernah tahu amal-amalnya, kita tidak pernah tahu kebaikan-kebaikan yang dilakukannya dibelakang kita.
Kedudukan, pangkat, jabatan, nama baik, hanyalah casing yang setiap saat bisa diambil Allah secara seketika.
Kecerdasan, kerupawanan, kekuatan, kekayaan, tidak akan bisa kekal. Mudah saja bagi Allah untuk mencabutnya.
Reminder untuk Saya pribadi.