Lihat ke Halaman Asli

Syahrani

Baiknya segera memulai. Berhenti berandai-andai.

Takut Tenggelam

Diperbarui: 4 Agustus 2022   06:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pengen naik kapal laut, akh.

"Kemana Pak."

Surabaya.

Di tahun 90-an, Saya pernah naik kapal dari Banjarmasin ke Semarang untuk silaturrahim ke tempat sahabat. Kami bertujuh waktu itu. Hampir 20 jam berada di tengah-tengah lautan. Gelombang, sudah pasti ada dan banyak. Ada yang lumayan tinggi juga menghantam badan kapal. Alhamdulillah Saya tidak sempat mabuk laut.

"Nggak takut tenggelam Pak?"

Kalau kapal hanya bersandar di dermaga atau di pantai, itu sih pasti AMAN, namun bukan itu kapal dibuat.

Kapal dirancang untuk tahan dihantam gelombang, melanglang buana membelah lautan serta untuk mencapai tujuan.

Sama halnya dengan kita.

Manusia diciptakan Allah untuk menghadapi tantangan, untuk mengatasi masalah.

Kata guru Saya, "Dalam hadits disebutkan bahwa yang paling banyak dan paling berat cobaannya adalah para nabi, lalu orang-orang dibawahnya, lalu orang-orang dibawahnya lagi. Besarnya masalah yang dihadapi menunjukkan besarnya kapasitas kita. Jangan terpaku pada beratnya masalah tapi lihatlah betapa hebatnya ketika kita mampu menyelesaikannya."

Marilah kita belajar memperbesar kapasitas kita, laksana kapal tadi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline