Lihat ke Halaman Asli

Syahrani

Baiknya segera memulai. Berhenti berandai-andai.

Membangun Komunikasi Bisnis #2

Diperbarui: 17 Juli 2022   13:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Banyak orang yang bisa ngomong, tapi tidak semua orang bisa berkomunikasi, terlebih lagi dalam hal bisnis. Kalau asal ngomong? Otomatis yang paling banyak bicaralah yang paling laris.

Ngomong adalah bagian kecil dari sebuah komunikasi. Tentu berkomunikasi ada caranya tersendiri yang harus dipelajari.

Ketika lawan bicara kita sudah merasa nyaman, aman dan nyambung dengan kita maka langkah selanjutnya adalah hal ini.

"Menawarkan jualan ya Pak?"

Beluuuum.....

Langkah KEDUA adalah kualifikasi calon konsumen.

Di tahap ini kita melakukan seleksi personal untuk menggali lebih dalam siapa lawan bicara kita. Tipenya seperti apa, karakternya bagaimana, karena tidak semua orang bisa diprospek.

Pertajam panca indra kita. Kalau perlu gunakan indra keenam agar mampu merasa. Hindari buang-buang waktu dan energi. Kita harus dapat menggunakannya secara efektif.

Jika orang yang kita tuju, bukan prospek kita. Tidak cocok dengan kebutuhannya, tidak tepat segmentasinya, berarti bukan 'sasaran' kita. Jika itu terjadi, maka kita bisa lanjut ke calon konsumen berikutnya.

Namun jangan berkecil hati. Kita sudah punya database, mintalah kontaknya. Kapan waktu bisa sekadar mengucapkan salam, 'say hello' atau menyapanya. Boleh jadi kalau belum sekarang, nanti bisa menjadi konsumen kita atau teman dan kerabatnya yang menjadi langganan kita. Alhamdulillah kita sudah menambah persaudaraan. Bersilaturrahim.

Bersambung.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline