Dalam sebuah even, Saya pernah menyaksikan secara langsung lomba lari marathon, pesertanya ribuan orang dari berbagai daerah.
Ada satu orang yang sepertinya sudah tidak sanggup lagi menyelesaikan lomba. Nafasnya sudah hampir habis, berlarinya semakin pelan, jalannya mulai goyah. Jarak tempuh masih beberapa kilometer lagi.
Di sepanjang jalur lintasan, para penonton pun berteriak ke arahnya. "Cukup larinya." "Kamu terbaik, ayo sedikit lagi." "Heyy...lomba sudah berakhir, sudah, berhenti saja." "Apa yang kamu cari." "Kayak gini, ikut-ikutan lari. Mending ikutan lari yang 5 km aja."
Sang juara lomba sudah diketahui. Di lintasan, hanya beberapa orang yang masih tersisa. Selebihnya ada yang bertahan hingga finish namun banyak juga yang memutuskan berhenti ditengah jalan.
Setelah berjarak lebih dari satu jam dibandingkan rekan-rekannya, pemuda ini pun akhirnya sampai juga ke garis finish. Setiap yang menyelesaikan lomba, mendapatkan medali. Tampak mata pemuda ini berbinar-binar.
FOKUS PADA TUJUAN. Itulah kunci si pemuda tadi. Dia mengabaikan kanan-kirinya, teriakan penonton yang menyuruhnya berhenti sebelum mencapai garis finish.
Dalam berbisnis juga sama. Harus punya tujuan yang jelas agar kita tahu, kapan harus bertahan, kapan harus menyelesaikan.
Jangan terlalu peduli dengan penilaian orang lain, dengan tertawaan orang lain, dengan cemoohan orang lain. Tugas mereka emang gitu, kasih komentar hehehe.
"Sakit dengernya Pak. Kadang disindir-sindir"
Abaikan saja. Luruskan pandangan ke depan. PR kita masih banyak, sementara waktu kita sedikit. Cicilan, tagihan, biaya pendidikan. Belum lagi hal-hal diluar rencana yang datangnya tidak kita duga. Semua itu harus diperjuangkan, salah satunya dengan berbisnis.
Sering gagal? Nggak papa. Kesalahan fatal seorang pengusaha itu bukan disaat ia gagal. Namun ketika ia berhenti dan menyerah.