Assalamu'alaikum, halooo semua! Pembahasa kali ini berkaitan dengan mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam pada pertemuan ke-dua dengan materi Konsep Ilmu Pendidikan Islam.
Ilmu merupakan istilah yangdigunakan untuk pengetahuan sains. Kata "ilmu" berasal dari Bahasa Arab, yaitu "alimaya'lamu" yang artinya pengetahuan. Sedangkan kata ilmu itu sendiri sering dihubungkan dengan kata pengetahuan, menjadi kata majemuk "ilmu pengetahuan" sebagai istilah yang merujuk kepada kata sains, padahal ilmu termasuk bagian dari pengetahuan.
Menurut Ahmad Tafsir, terdapat tiga kategori pengetahuan manusia yang berbeda. Pertama, pengetahuan ilmiah atau sains merupakan sesuatu yang membahas tentang hal-hal yang empiris, nyata, terwujud yang didapatkan dengan melakukan riset dan digunakan dengan akal dan panca indera seseorang. Kedua, pengetahuan filsafat merupakan segala sesuatu yang hanya mengandalkan penalaran logis dan tidak menyertakan data empiris. Terakhir, pengetahuan mistik yang jika secara eksklusif didasarkan pada emosi atau keyakinan.
Istilah pendidikan berasal dari bahasa Yunani "Paedagogie" yang berasal dari kata "pais" yaitu anak-anak dan "again" yang berarti arahan. Sehingga, "Pedagogi" mengacu pada orientasi pada anak. Kata pendidikan dalam bahasa Inggris yaitu education yang berasal dari kata Yunani "educare" yaitu membangkitkan apa yang terkandung dalam jiwa anak, membimbingnya untuk tumbuh dan berkembang.
Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang kehidupan. Pendidikan menyatukan semua situasi kehidupan yang mempengaruhi perkembangan pribadi. Sebagai Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hadjar Dewantara menjelaskan bahwa pendidikan secara umum merupakan daya upaya untuk memajukan pertumbuhan budi pekerti (kekuatan,batin,karakter), pikiran (intelek dan tubuh anak) dalam siswa dimana bagian tersebut tidak boleh dipisahkan supaya dapat memajukan kesempurnaan kehidupan peserta didik yang selaras dengan dunianya.
Islam berasal dari kata di atas "salima" yang berarti keselamatan dan kedamaian, yang dibentuk dari muta'adi (peralihan) menjadi "aslama" yang berarti perawatan diri, ketundukan dan ketaatan. Orang yang mengamalkan aslama atau masuk Islam disebut Muslim. Artinya orang tersebut telah menyatakan dirinya taat, tunduk dan taat kepada Allah SWT. Islam adalah agama Allah yang diturunkan kepada rasul-Nya untuk mengajar manusia.
Ahmad Tafsir menjelaskan bahwa Ilmu Pendidikan Islam adalah kumpulan teori pendidikan berdasarkan ajaran Islam. Pendidikan Islam merupakan ilmu yang berlandaskan pada ajaran Islam. Ajaran Islam berpedoman pada sumber hukum yaitu Al-Qur'an, Hadits dan akal. Sehingga, pendidikan Islam merupakan ilmu pendidikan yang berlandaskan Al-Quran, Hadits dan akal. Dalam penggunaan hukum ini harus berurutan, yang pertama Al-Qur'an, kemudian Hadits dan terakhir akal.
Secara epistemologis, perkembangan pendidikan Islam akan terkait langsung dengan sumber ilmu pengetahuan dan metode pengembangannya. Dalam Islam sumber ilmu pengetahuannya yaitu seluruh kalam Allah qauliyah, khususnya mukjizat shahih Al-Qur'an dan Sunnah, serta kalam Allah adalah kauniyah, khusus segala ciptaannya dianggap sebagai tanda kebesarannya.
Pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai Islam, tujuan pendidikan Islam tersebut tidak terlepas dari petunjuk-petunjuk yang bersumber dari Al-Quran dan As-Sunnah. Imam Al-Ghazali mengatakan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah membentuk manusia seutuhnya, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Pendidikan mempunyai tujuan yaitu untuk mendekatkan manusia kepada Allah SWT. Menurutnya, tujuan belajar atau mencari ilmu adalah salah satu bentuk ibadah kepada Allah. Ilmu yang didapatkan nantinya akan mendekatkan Allah dan memudahkan manusia mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Manusia akan mencapai kesempurnaan jika menguasai keutamaan melalui ilmu yang dipelajarinya. Keutamaan tersebut yang pada akhirnya akan membuat Anda bahagia di dunia dan mendekatkan diri kepada Allah SWT supaya bahagia pula di akhirat. Sejalan dengan hal tersebut, menurut Ibnu Siba, tujuan pendidikan Islam hendaknya mengembangkan seluruh potensi menuju perkembangan seutuhnya, meliputi pengembangan kepribadian jasmani, intelektual, dan akhlak.
Bapak Yusuf Al Qardawi menyatakan bahwa Pendidikan Islam merupakan pendidikan manusia seutuhnya, budi dan hati, ruh dan raga, etika dan ketrampilan. Dengan demikian, pendidikan Islam mempersiapkan manusia untuk hidup dalam keadaan damai maupun perang, mempersiapkan mereka menghadapi masyarakat dengan segala baik dan buruknya, serta manis dan pahitnya.
Secara umum pendidikan Islam merupakan upaya sadar dan terencana untuk mempersiapkan peserta didik agar mengetahui, memahami, menghayati dan mengimani ajaran Islam yang disertai pedoman saling menghormati orang yang berbeda agama untuk menjaga kerukunan antar umat beragama serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.