Lihat ke Halaman Asli

Syahla Azhari

Mahasiswi

Penting Menjaga Lisan

Diperbarui: 31 Januari 2023   11:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lisan merupakan bagian dari organ tubuh yang berfungsi untuk berkomunikasi dengan yang lain, dengan diberikannya lisan oleh Allah Swt. kita semestinya mempergunakannya dengan semestinya, karena lisan merupakan kunci dari segala macam persoalan.

Dalam Istilah yang berlaku "Mulutmu Harimaumu" Maksudnya kata bijak tersbut merupakan sebuah warning(peringatan)  bagi kita untuk mempergunakan lisan kita dengan baik, karena jika tidak maka akan menjadi boomerang bagi diri kita, menjadikan sebuah kepastian bahwa bahaya itu awalnya datang dari lisan kita, Kenapa? karena lisan bersentuhan langsung dengan obyek yang kita tuju, maka dari itu marilah kita jaga lisan kita agar senantiasa kita terhindar dari marabahaya.

Dalam firman allah ta'ala:

‎يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ

"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka itu adalah dosa. Janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah kamu sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati ? Tentu kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang" [Al-Hujurat : 12]

Firman Allah yang diatas menjelaskan pada intinya adalah kita mesti berhati-hati dengan menggunakan lisan kita, banyak terjadi ditengah sosial masyarakat lantaran tidak menjaga lisan, apalagi saat ini tersedia alat komunikasi yang serba canggih, dengan demikian penggunakan lisan sangatlah praktis seperti menggunakan telephone dan lain sebagainya, tidak hanya sampai disitu. Namun, cobalah kita berfikir sejenak tentang lisan kita, dan berfikirlah apakah perkataan kita yang sudah kita lontarkan sudah melukai seseorang, maka itulah pentingnya untuk kita segera bertaobat dan segera menarik perkataan-perkataan tersebut.

Oleh karena itu, sudah sepantasnya setiap muslim memperhatikan apa yang dikatakan oleh lisannya, karena bisa jadi seseorang menganggap suatu perkataan hanyalah kata-kata yang ringan dan sepele namun ternyata hal itu merupakan sesuatu yang mendatangkan murka Allah Ta'ala.

Dengan lisan seseorang akan selamat dunia dan akhirat jika lisan dipergunakan untuk menebar kebaikan dan memberi nasehat yang baik untuk orang lain. Dan dengan lisan juga manusia akan mendapatkan celaka yang teraamat besar jika manusia tak pandai menjaganya dari mencela dan menghina orang lain. Lisan juga akan meninggikan derajat seseorang yang menjaganya, dan menghinakan mereka bagi yang menyia-nyiakannya. Lisan di ibaratkan seseorang yang memegang pisau, tergantung dengan bagaimana seseorang menggunakan nya, jika ia gunakan untuk melukaiorang lain, maka dirinya akan teracam bahaya. Dalam sebuah ungkapan dikatakan bahwa :

Artinya: “Keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan”

Siapa yang menanam benih kebaikan dengan lisannya, dia akan menuai buah manis kemuliaan. Dan siapa yang menanam benih keburukan dengan lisannya, dia akan menuai buah pahitnya penyesalan.

Abdullah bin Masud pernah berkata "Wahai lisanku... ucapkanlah kata-kata yang baik, niscaya engkau akan beruntung. Atau diamlah, jangan umbar kalimat keburukan, engkau akan selamat. Waspadalah sebelum menyesal"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline