Lihat ke Halaman Asli

irwan syah

SEMBARANG HANTAM

Menelusuri Pengertian Pertanian Organik: Insight dari Para Pakar Terkemuka dan Daftar Pustaka nya

Diperbarui: 4 Agustus 2024   22:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi pertanian organik (stockcake.com)

Menelusuri Pengertian Pertanian Organik: Insight dari Para Pakar Terkemuka dan Daftar Pustaka nya

Pertanian organik adalah metode pertanian yang berfokus pada keberlanjutan lingkungan dan kesehatan tanah. Konsep ini diterapkan secara luas dan didukung oleh berbagai ahli yang memberikan pandangan berharga mengenai praktik dan manfaatnya. Berikut adalah pengertian pertanian organik menurut beberapa ahli terkemuka:

1. Albert Howard (1940)

Albert Howard, pelopor pertanian organik, menjelaskan bahwa pertanian organik mengutamakan prinsip-prinsip alami untuk menjaga kesuburan tanah dan kesehatan tanaman. Dalam bukunya "An Agricultural Testament," Howard menyoroti pentingnya sirkulasi bahan organik dan keberagaman tanaman. Ia berpendapat bahwa integrasi alami antara tanaman, tanah, dan mikroorganisme adalah kunci untuk mempertahankan kualitas tanah dan meningkatkan produktivitas tanaman. Konsep ini menjadi dasar banyak praktik dalam pertanian organik modern.

2. Masanobu Fukuoka (1975)

Masanobu Fukuoka, ahli pertanian asal Jepang, memperkenalkan konsep pertanian alami melalui bukunya "The One-Straw Revolution." Fukuoka berpendapat bahwa pertanian organik seharusnya menekankan prinsip "tanpa pengolahan tanah" dan teknik minimal. Ia percaya bahwa mengurangi intervensi manusia dan membiarkan proses alami berlangsung akan menciptakan keseimbangan ekosistem yang mendukung kesehatan tanah dan hasil tanaman. Pendekatan ini telah mempengaruhi berbagai praktik pertanian organik di seluruh dunia.

3. Rodale Institute (1942)

Rodale Institute, didirikan oleh J.I. Rodale, adalah pelopor dalam penelitian dan promosi pertanian organik. Menurut Rodale Institute, pertanian organik melibatkan penggunaan bahan alami seperti kompos dan pupuk hijau, serta menghindari bahan kimia sintetis. Pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan tanah, mengurangi pencemaran lingkungan, dan menghasilkan produk yang lebih sehat bagi konsumen. Penelitian mereka terus mendukung manfaat jangka panjang dari pertanian organik.

4. Vandana Shiva (1991)

Vandana Shiva, aktivis lingkungan dan penulis, mengkritik pertanian konvensional dan mempromosikan pertanian organik sebagai alternatif yang lebih berkelanjutan. Dalam bukunya "The Violence of the Green Revolution," Shiva menyoroti dampak negatif dari penggunaan bahan kimia dalam pertanian. Ia menekankan bahwa pertanian organik dapat mengurangi ketergantungan pada input eksternal, mendukung keanekaragaman hayati, dan meningkatkan ketahanan pangan global. Pandangan Shiva memberikan perspektif penting mengenai keadilan sosial dan lingkungan dalam pertanian organik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline