Lihat ke Halaman Asli

Syahirul Alim

TERVERIFIKASI

Penulis Lepas, Penceramah, dan Akademisi

Aku dan Kemewaktuanku

Diperbarui: 27 Agustus 2020   21:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di buritan hari aku menepi, menatap sisa-sisa malam yang sebentar lagi pergi
Ramai menggema irama Tuhan saling berdendang, mengakhiri setubuh malam dan siang, mengarak sang waktu yang berganti


Esok, aku adalah anak waktu yang baru lahir dalam buaian sejarah yang terengah-engah
Mewaktu dalam umur, mengada dalam dunia fana


Duhai Tuhan Sang Pemilik Semesta, Pengatur dan Penguasa waktu
Dalam keridoan dan keagungan-Mu


Aku selalu berharap dalam waktu yang semakin singkat, jadikan kemewaktuanku bermanfaat dalam balutan ikhlas yang tak terbatas
Demi menebus jutaan aku dalam kemewaktuan-Mu yang lalai dalam selaksa kenikmatan hidup yang semakin manjauhkan-Mu...

Aku dan kemewaktuanku yang terjebak dalam kubangan sejarah!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline